Diposting : 20 April 2020 00:36
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Semarapura - Melebarnya polemik yang terjadi di masyarakat yang viral di media sosial terkait rujukan anak menderita demam tinggi yang batal sandar Fast boatnya di Pelabuhan Padangbai untuk bisa menurunkan pasien Deva bocah 5 tahun dikirim ke RSUD Klungkung memantik keprihatinan Bupati Nyoman Suwirta.
Fakta yang terjadi di medsos berkembang saling hujat dan adu argumen terkait perdebatan pro-kontra, khususnya di antara masyarakat Nusa Penida dengan Padangbay, walaupun sudah ada permintaan maaf langsung dari Bupati Karangasem Gst Ayu Mas Sumantri namun silang pendapat terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta yang langsung meminta semua pihak menyudahi perdebatan itu, dan kembali fokus hadapi musuh bersama adalah pencegahan penyebaran virus Covid-19 ini.
Kepada wartawan, Minggu (19/4), Bupati Suwirta mengatakan tidak ada yang perlu dibahas lagi terkait persoalan tersebut, karena dalam peristiwa itu pihaknya sudah turun langsung dalam proses evakuasi fastboat. Bahkan, dirinya sudah berkoodinasi dengan pihak Desa Padangbai, Pelabuhan Padangbai hingga Bupati Karangasem. Apalagi, imbuhnya, pasien sudah mendapat penanganan dengan baik di RSUD Klungkung. Kondisinya juga sudah makin baik. Karena itu, ia minta semua pihak menahan diri. ”Saya minta masyarakat jangan sampai terseret dalam perdebatan panjang di media sosial yang berujung menimbulkan perpecahan di masyarakat. Yang harus kita hadapi bersama saat ini adalah melawan virus Corona. Bukan malah ribut dengan saudara sendiri,” pinta Bupati Suwirta prihatin.
Bupati Suwirta minta, ke depan Covid-19 masih banyak menimbulkan persoalan yang memerlukan kekuatan besar. Sehingga, antar daerah harus selalu bergandengan tangan untuk menyelesaikannya. Jangan biarkan COVID-19 ini menjadi bermetamorfose di tengah warga menjadi virus kedengkian, kebencian dan amarah yang malah memporak porandakan persatuan kita. “Kendalikan diri kita semua, untuk saling menjaga dan mengingatkan. Ingat, ancaman Covid-19 ini belum berakhir,” ujar Suwirta.
Ditambahkan, saat ini ada masalah lain yang lebih serius, yakni bagaimana mengantisipasi kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar mereka dapat pulang dengan selamat dan diperlakukan dengan layak. Soalnya, di sejumlah daerah justru ada penolakan untuk menjadi tempat karantina bagi mereka. Bupati Nyoman Suwirta juga meminta warga semua khususnya warga Klungkung untuk memperhatikan seruan bersama Gubernur Bali, MDA Bali dan PHDI Bali agar jangan menstigma PMI dengan hal lain,hargai sebagai pahlawan devisa.