Hingga September 2021 BPJAMSOSTEK Gianyar Cairkan Klaim Rp136,92 Milliar | Bali Tribune
Diposting : 29 September 2021 12:50
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / BPJAMSOSTEK Gianyar
balitribune.co.id | GianyarBadan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Bali Gianyar dari Januari hingga September 2021 dan selama masa pandemi Covid-19, telah membayarkan manfaat klaim sebesar Rp 136,92 milliar kepada 10.932 kasus dan pembayaran beasiswa sampai 16 September 2021 sebesar Rp 749 juta kepada 121 anak.
 
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Bali Gianyar, Bimo Prasetiyo dalam siaran persnya yang diterima Bali Tribune, Rabu (29/9) menjelaskan, dari empat program BPJAMSOSTEK yaitu Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Pensiun (JP), pembayaran tertinggi ada pada program JHT sebesar Rp 121,96 miliar dengan jumlah peserta 9.078 kasus. Hal ini ditegaskannya merupakan dampak dari banyaknya perusahaan yang merumahkan (PHK) karyawannya selama masa pandemi.
 
Kata dia, adanya peningkatan peserta yang mengajukan klaim di masa pandemi ini mendorong BPJAMSOSTEK terus melakukan terobosan-terobosan untuk mempermudah pengajuan klaim. Tentunya improvisasi terhadap pelayanan klaim yang dilakukan aman dan sesuai dengan protokol kesehatan. Bagi yang mengajukan klaim di kantor cabang, proses klaim dengan sekat akrilik. Sehingga peserta dan petugas klaim tetap dapat berkomunikasi dengan tatap muka.
 
Dikatakan Bimo, BPJAMSOSTEK juga mengoptimalkan pengajuan klaim melalui Lapak Asik (Layanan Tanpa Kontak Fisik). Pengajuan hingga proses klaim dilakukan secara daring/online. Peserta dapat melakukan antrean online dan melakukan pengajuan klaim terlebih dahulu dengan mengakses www.lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id, kemudian peserta akan dihubungi oleh petugas untuk dilakukan verifikasi melalui videocall sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
 
"Cara lainnya adalah dengan melakukan jemput bola oleh para petugas ke perusahaan yang melakukan PHK kepada beberapa karyawannya. Petugas akan melakukan verifikasi administrasi klaim JHT secara kolektif. Ini memang memerlukan kerja sama dan koordinasi yang baik antara perusahaan dengan pembina perusahaan," jelas Bimo. 
 
Berdasarkan data sampai 16 September 2021, sejak Januari 2021 BPJAMSOSTEK Cabang Bali Gianyar telah membayarkan total sebesar Rp 136,92 milliar. Adapun rincian klaim yang telah dibayarkan yaitu Jaminan Hari Tua (JHT) Rp 121,96 milliar untuk 9.078 kasus, Jaminan Kematian (JKM) Rp 10,46 milliar untuk 364 kasus, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Rp 3,14 milliar untuk 279 kasus, dan Jaminan Pensiun Rp 1,36 milliar untuk 1.211 kasus.
 
Bimo juga menerangkan manfaat program JKK dan JKM tersebut diatur dalam PP 82 Tahun 2019 dan penyaluran bantuan beasiswa tersebut diatur secara lebih teknis dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) yang tertuang dalam Permenaker Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program JKK, JKM dan JHT.
 
Ia menyatakan, pendidikan anak lebih terjamin dengan adanya pemberian beasiswa yang diberikan sesuai jenjang pendidikan dengan besaran nominal yang lebih tinggi. Beasiswa akan diberikan sejak taman kanak-kanak (TK) hingga anak pekerja lulus dari bangku kuliah.
 
Tingkatan pemberian beasiswa kepada anak pekerja adalah sebagai berikut.  Pertama, pendidikan TK sampai dengan SD atau sederajat sebesar Rp 1,5 juta per tahun untuk setiap orang, dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 8 tahun. Kedua, pendidikan SLTP atau sederajat sebesar Rp 2 juta per orang setiap tahun dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 3 tahun. Ketiga, pendidikan SLTA atau sederajat sebesar Rp 3 juta per tahun, dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 3 tahun. Keempat, pendidikan tinggi maksimal Strata 1 atau pelatihan sebesar Rp 12 juta per tahun dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 5 tahun.
 
Pengajuan klaim beasiswa dilakukan setiap tahun, dan bagi anak dari peserta yang belum memasuki usia sekolah sampai dengan sekolah di tingkat dasar, saat peserta meninggal dunia atau cacat total, beasiswa akan diberikan pada saat anak memasuki usia sekolah.
 
“Tentunya kelima program tersebut memiliki manfaat yang beragam diantaranya perawatan tanpa batas biaya sesuai kebutuhan medis bagi peserta yang mengalami kecelakaan kerja, santunan sementara tidak mampu bekerja (STMB) sebesar 100% gaji selama 12 bulan pertama, dan 50% untuk bulan selanjutnya hingga sembuh.
 
Jika peserta dalam masa pemulihan dan tidak dapat bekerja untuk sementara waktu, serta santuan 48 kali upah terakhir yang dilaporkan untuk peserta BPJAMSOSTEK yang meninggal karena kecelakaan kerja. Selain itu masih ada juga manfaat berupa santunan kematian sebesar Rp 42 juta bagi peserta yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja, dan beasiswa untuk 2 orang anak mulai dari jenjang pendidikan dasar (TK) hingga perguruan tinggi maksimal Rp 174 juta. Sedangkan untuk JKP, ada 3 manfaat yang diberikan yaitu uang tunai, akses informasi pasar kerja dan pelatihan kerja,” tutup Bimo.