Hipmi Bali Lakukan Regenerasi, Pengusaha Diminta Manfaatkan Platform Digital | Bali Tribune
Diposting : 6 March 2020 18:47
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / Konferensi pers pendaftaran calon Ketua Umum BPD Hipmi Bali

balitribune.co.id | Denpasar – Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bali 2017-2020, IGN Darmaputra kepada awak media saat pendaftaran calon Ketua Umum DPD Hipmi Bali periode 2020-2023 di Denpasar mengatakan, Bali dan Indonesia umumnya saat ini sedang menghadapi kondisi ekonomi sedang was-was. Imbas dari isu wabah corona (Covid-19) membawa ketakutan yang tidak pasti baik di kalangan masyarakat maupun pengusaha. 

Menurut dia, kampanye positif maupun sosialisasi terkait virus Wuhan yang tersiar di media massa mampu menurunkan ketegangan di masyarakat. Pasalnya, saat ini puluhan ribu pasien Covid-19 telah mengalami kesembuhan. Kabar ini yang menstimulus masyarakat dan para pengusaha untuk tidak panik namun tetap waspada. "Kampanye, sosialisasi penanganan pasien yang sudah sembuh itu bisa meningkatkan ekonomi," cetusnya. 

Sejak wabah tersebut meluas hingga ke Tanah Air, para pengusaha yang tergabung di Hipmi merasakan imbas dari pandemi tersebut. "Di Bali pariwasata yang nomor satu, wabah ini berimbas ke usaha lainnya seperti hotel dan restoran dan usaha pariwisata lainnya ikut menurun. Dengan adanya informasi pasien sembuh, jadi membuat orang yakin traveling atau bepergian itu aman. Namun tetap dengan membawa perlengkapan alat-alat kesehatan misalnya masker," jelas Darmaputra. 

Pihaknya berpesan kepada bakal calon ketua umum yang terpilih nanti agar mampu bekerja dengan maksimal untuk meningkatkan jaringan atau networking antara pengusaha dengan pemerintah daerah. "Karena tidak bisa berjalan sendiri, jadi perlu untuk saling mendukung guna meningkatkan perekonomian di Bali. Bisa dibilang membuat Hipmi di daerah makin dekat dengan pemerintah," ucapnya. 

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bali akan melakukan regenerasi pengurus dengan membuka pendaftaran bakal calon Ketua Umum Hipmi Bali periode 2020-2023. Proses pendaftaran mensyaratkan, calon ketua umum harus mengantongi minimal 2 rekomendasi dari masing-masing cabang di Bali. Kemudian para kandidat akan dipilih pada Musda Hipmi Bali pada 17 April mendatang.  

Sementara itu, Ketua OKK BPD Hipmi Bali Putu Yuliartha menyebutkan bahwa tantangan umum Hipmi Bali yaitu untuk membawa organisasi ini lebih bermanfaat dengan ditengah adanya penurunan daya beli, dimana sistem ekonomi yang sekarang ini mengalami tekanan karena Covid-19. Ketua umum ke depan harus mampu menggerakkan orgnisasi ini untuk menambah nilai ekonomi di daerah. 

"Misalnya sekarang ada wabah corona jadi tanggungjawab dokter yang merawat, kemiskinan itu tanggungjawab pengusaha di daerah. Setiap Hipmi wajib meningkatkan martabat ekonomi," sebutnya. 

Saat ini Hipmi Bali mencatat jumlah anggota aktif mencapai 700an pengusaha muda yang sebagian besar bergerak di sektor pariwisata, jasa dan produk. "Anggota terbesar di Denpasar dari unsur ekonomi kreatif," ungkap Yuliartha. 

Dia mengakui, sejak Pemerintah Indonesia mengumumkan adanya 2 warga negara Indonesia yang positif terjangkit virus corona, Hipmi Bali memutuskan untuk mendorong pengusaha atau pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di pulau ini untuk memanfaatkan penjualan melalui platform online shop. 

"Hipmi jelas merasakan dampak dari wabah global ini. Kita tidak bisa hanya berpaku pada pariwisata, harus ada produk pendamping yaitu industri kreatif. Ada beberapa anggota sebagai eskportir, kondisi usahanya kini menurun," ucapnya. 

Apalagi menurut dia, beberapa pameran luar negeri dibatalkan, penyebaran virus ini menghambat promosi maupun penjualan produk. "Kita perlu menyikapi bagaimana menangani situasi sekarang dengan pola yang ada. Mengingat Indonesia negara besar permintaan dalam negeri tinggi, bagaimana memanfaatkan pasar Indonesia. Pengusaha kita belum banyak atau maksimal memanfaatkan platform digital yang ada," ungkap Yuliartha. 

Kata dia, menyikapi kondisi ekonomi yang melemah pascamerebaknya Covid-19 di sejumlah negara termasuk Indonesia, membuat pelaku usaha melakukan efisiensi dengan memberlakukan aktivitas kerja di rumah. "Sekarang pengusaha banyak yang melakukan efisiensi dengan mengurangi mengeluarkan biaya transportasi untuk karyawan. Sebagian pegawai di bagian produksi diminta kerja dari rumah namun tetap digaji tanpa mengeluarkan biaya transportasi," terangnya.