Denpasar, Bali Tribune
Banyak kalangan berpendapat, saat ini jumlah hotel dan kamar hotel di Bali sudah overload. Dampaknya, pariwisata Bali menjadi sangat murah, karena ada persaingan yang tidak sehat antara hotel-hotel yang ada, khususnya di kawasan selatan Bali.
Hanya saja pendapat ini ditepis oleh salah satu pelaku pariwisata Bali, Yusuf Sawirin. Ia berpandangan, hotel-hotel di Pulau Dewata sesungguhnya memiliki segmen pasar serta kelasnya masing-masing. Yusuf Sawirin bahkan meragukan pendapat bahwa hotel di Bali sudah overload, dengan mencermati jumlah kunjungan wisatawan yang meningkat dari tahun ke tahun.
"Saya tidak setuju kalau dibilang jumlah kamar dan hotel di Bali overload. Juga dengan lesunya pariwisata Bali. Sebab faktanya, dari tahun ke tahun kunjungan wisatawan ke daerah ini terus meningkat," ujar Yusuf Sawirin, di Denpasar, Minggu (22/5).
Menurut dia, di tengah terus melonjaknya jumlah kunjungan wisatawan serta banyaknya jumlah kamar dan hotel yang ada, maka yang diperlukan adalah strategi merebut pasar. "Saya melihat, ini hanya soal strategi merebut pasar saja," tandas Yusuf Sawirin, yang juga Presiden Direktur & CEO Prasanthi Group.
Ia sendiri mengaku, Prasanthi Group saat ini sudah memiliki enam (6) hotel dari target 10 hotel di Pulau Dewata, termasuk salah satunya The Nest Hotel yang baru dilakukan Soft Opening di Nusa Dua, Jumat (20/5). Sejauh ini, kata dia, hotel-hotel yang dikelola Prasanthi Gruop di Bali tak memiliki masalah terkait akupansi. "Sekali lagi kuncinya, tergantung strategi merebut pasar," ucapnya.
Tentang kehadiran The Nest Hotel sendiri, Yusuf Sawirin menegaskan, pihaknya optimis akan mampu bersaing. Selain karena fasilitas hotel bintang empat, lokasi The Nest Hotel juga sangat strategis, yakni di pintu masuk Tanjung Benoa dan dekat kawasan ITDC.
"Kita pasti mendapatkan dampak dari ITDC. Apalagi tiap tahun ada konferensi di ITDC, yang rata-rata menghadirkan 10 ribu peserta. Jadi untuk penginapan peserta, rata-rata dibutuhkan 21 hotel di sekitar ITDC. Jadi pasti kami diuntungkan juga," kata Yusuf Sawirin, yang didampingi GM The Nest Hotel Nusa Dua, R Ito Sukamarmadji.
Sementara Ito menambahkan, The Nest Hotel dibangun 6 lantai, dengan 5 lantai kamar dan 1 basement. The Nest Hotel memiliki 116 kamar, dengan rincian 84 kamar tipe deluxe, 23 kamar tipe suite, dan 8 kamar tipe president suite.
"Fasilitas utama The Nest Hotel terdiri dari lobby, kolam renang, bar dan restaurant yang terletak di rooftop dan juga ruang rapat. Sedangkan layanan yang disediakan, berupa wifi gratis, gym, laundry, massage dan refelxiologi, room service dan antar jemput airport," urai Ito.