balitribune.co.id | Amlapura - Hujan lebat yang melanda sebagian besar wilayah di Kabupaten Karangasem mengakibatkan terjadinya bencana banjir dan tanah longsir di beberapa tempat. Di Banjar Dinas Tista Gede, Desa Tista, Kecamatan Abang, terjangan banjir membuat bangunan senderan setinggi empat meter ambruk dan menghantam bangunan rumah milik warga yang berada dibawahnya.
Tembok bangunan rumah tersebut jebol, namun beruntung tidak ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa itu, karena saat kejadian pemilik rumah sedang berada di luar. Di Desa Seraya, Kecamatan Karangasem, hujan lebat mengakibatkan aliran sungai di desa tersebut meluap. Derasnya arus banjir membuat kendaraan sepeda motor dan mobil tidak bisa melintas, karena akses jalan tersebut di lewati oleh aliran banjir. Warga pun turut membantu pengendara sepeda motor maupun warga lainnya untuk melintas, meskin harus dengan kewaspadaan tinggi, karena khawatir banjir membesar dan membahayakan mereka.
Selain banjir, longsor juga terjadi di Banjar Dinas Kecag balung, Desa Seraya. Dimana bangunan pura atau pelinggih ambruk akibat longsor. Material longsoran pelinggih tersebut menghantam tembok rumah milik I Wayan Sulatra, hingga mengakibatkan dua kamar tidur di rumah tersebut jebol. “Sebelumnya itu terjadi hujan yang sangat lebat pak! Nah sekitar jam 12 itu tiba-tiba saya mendengar suara gemuruh, dan ternyata tembok rumah saya sidah jebol dihantam longsoran pelinggih yang ada diatas di belakang rumah,” ungkap Sulatra kepada Bali Tribune, Minggu (28/1).
Saat kejadian, anaknya yang mengalami kekurangan fisik tengah tertidur di dalam kamar, sehingga anaknya tersebut sempat terkubur material longsoran. “Saat kejadian saya langsung berlari ke kamar untuk menyelamatkan anak saya yang tidur di kamar. Anak saya sempat terkubur material longsoran, astungkare anak saya berhasil selamat dan langsung saya larikan ke RSUD Karangasem,” kata Sulatra.
Kejadian tersebut membuat anaknya mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya, seperti luka di bagian punggung kepala dan mata. Namun setelah mendapatkan penanganan dari tim medis, anaknya sudah diperbolehkan pulang. Sementara pasca kejadian itu, Sulatra sementara waktu terpaksa harus menumpang di rumah adiknya, karena rumah miliknya satu-satunya itu tidak bisa ditempati karena mengalami kerusakan yang sangat parah.
Kalak BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa mengatakan, pihaknya telah menerjunkan anggota TRC untuk melakukan penanganan kejadian bencana yang terjadi di beberapa tempat. Untuk kejadian longsor di Desa Seraya, pihaknya juga telah menerjunkan anggota untuk melakukan assesment dan menyerahkan bantuan sementara untuk korban terdampak bencana.
Mengingat kondisi cuaca hujan dan angin kencang yang terjadi saat ini, pihaknya menghimbau masyarakat untuk memningkatkan kewaspadaan akan potensi bencana Hidro Meteorologi seperti Banjir, Longsor dan Pohon Tumbang, dengan menghindari berada di lokasi rawan saat terjadi hujan dan angin kencang.