Hujan Lebat, Sejumlah Tempat Suci di Bangli Rusak | Bali Tribune
Diposting : 11 January 2022 00:51
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ RUSAK - Kondisi areal Beji Tirta Sudamala, Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli.

balitribune.co.id | Bangli - Hujan deras disertai angin kencang, Minggu (9/1/2022) sore, menyebabkan bencana di Bangli, volume air Sungai Sagnsang naik, Pura Beji Tirta Sudamala, Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, terendam air. Terjadi kerusakan fasilitas di Beji Tirta Sudamala.

Jro Mangku Karyasa menuturkan, Minggu sore masih ada beberapa orang yang melukat di Tirta Sudamala. Begitu selesai melukat air tukad (sungai) naik. Karena air terus meninggi, Mangku Karyasa sampai memanjat tebing agar tidak terbawa air. Air sungai hampir menutupi seluruh pancuran di beji. Akibat kejadian tersebut tempat melukat ditutupi lumpur dan pasir yang tinggi lebih dari satu meter. Tembok penyengeker juga tertutup lumpur dan pasir. Tempat bakti (sesajen) banyak dipenuhi sampah. "Lumpur, pasir dan sampah plastik juga memenuhi tempat Jro Mangku menghaturkan bakti," ungkapnya, Senin (10/1/2022).

Kelian Adat Banjar Sedit I Nyoman Mawan mengatakan, hujan deras  mengakibatkan dibeberapa titik terjadi longsor yang menutup akses jalan. Menurutnya, terparah air bah yang merusak fasilitas di beji Tirta Sudamala. Saat ini sedang proses pembangunan bale pesandekan di areal beji, seluruh material bangunan terbawa air. "Pasir satu truk, batako 500 buah hanyut dibawa air. Kayu yang menjadi atap masih bisa diselamatkan sebagian karena saat kejadian masih ada beberapa pekerja di lokasi," sebutnya.

Nyoman Mawan didampingi Kepala Lingkungan Sedit I Made Sujana Arta menyebutkan, warga melakukan gotong royong untuk membersihkan material longsor serta areal beji. Warga dibagi untuk mempercepat proses pembersihan. Memang untuk diareal beji diperkirakan membutuhkan waktu seminggu lebih.

Di lokasi berbeda, Pura Tirta Payuk di Banjar Bangun Lemah Kangin, Desa Apuan, Kecamatan Susut, juga disapu banjir. Bangunan pura bersebelahn dengan Tukad Pecuit. Air yang tinggi mencapai 10 meter hingga menenggelamkan seluruh bangunan suci di Pura yang diempon sebanyak 208 kepala keluarga dari dua banjar.

Kelian Adat Bangun Lemah Kangin I Wayan Taman menjelaskan, musibah banjir bandang terjadi setelah wilayah setempat diguyur hujan deras selama beberapa jam sejak Minggu sore sekitar pukul 18.00 wita. "Selain hujan yang begitu deras, gorong-gorong di bawah jembatan yang merupakan aliran air Tukad Pecuit tersumbat pohon besar yang hanyut dari hulu terbawa arus banjir bandang. Akibatnya, air meluap hingga ketinggian 10 meter dan menenggelamkan seluruh area Pura Tirta Payuk,” jelasnya.

Dampaknya, tembok penyengker Pura dengan panjang keliling mencapai 50 meter lebih beserta candi bentar di Pura tersebut ambrol. Sejumlah bangunan suci, seperti Palinggih Lebuh, Pewaregan, Gedong tempat tirta mengalami kerusakan parah. Seluruh perlengkapan upacara juga hanyut. Menurut Wayan Taman, setelah ini akan pihaknya akan  melakukan upacara pembersihan terlebih dahulu.

Kepala Pelaksana BPBD Bangli, I Ketut Gede Wiredana mengatakan beberapa laporan bencana sudah diterima. Sejak Minggu malam petugas BPBD dibantu TNI/Polri melakukan penanganan. Namun karena cuaca dan kondisi sudah malam maka penanganan dilanjutkan kembali pada Senin pagi. Diakui pihaknya masih terus melakukan pendataan bencana yang terjadi.

Sementara data kejadian bencana yakni di Kecamatan Bangli terjadi air bah yang merusak areal Beji Tirta Sudalama, di Banjar Sedit, tembok penyengker Gereja Marga Rahayu yang berlokasi di Kelurahan Bebalang, pohon tumbang di Kelurahan Kubu, tanah longsor di areal jaba Pura Dalem Gede Bunutin, Desa Bunutin.

Untuk Kecamatan Susut, banjir yang merusakan areal Pura Tirta Payuk di Banjar Bangun Lemah Kangin, roboh tembok penyengker SDN 2 Abuan, roboh tembok penyengker milik 3 orang warga di Banjar Serokadan, Desa Abuan. Roboh tembok penyengker Pura Pulung Tibu/Pura Taman di Banjar Serokadan. Jalan tergerus sepanjang 50 meter di wilayah Banjar Serokadan. Pohon tumbang menutup akses jalan Banjar Buungan, Desa Tiga menuju Desa Tradisional Penglipuran.

Sedangkan di Kecamatan Kintamani, longsor terjadi di jalur Kintamani-Singaraja di wilayah Desa Sukawana, longsor menutup akses jalan menuju Desa Subaya. Berikutnya Kecamatan Tembuku, longsor menutup akses jalan Karangsuung Kaja-Penarukan Desa Peninjoan.