HUT RSUD Wangaya ke-100, Rai Mantra: Saya Bangga dengan Spirit Sewaka Dharma | Bali Tribune
Diposting : 7 January 2021 03:22
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune/ Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat menghadiri peringatan HUT RSUD Wangaya ke-100 secara virtual dari Griya Seba Sari Kediaman Walikota Denpasar pada Rabu (6/1)
Denpasar, Balitribune.co.id |  - RSUD Wangaya Kota Denpasar genap menapaki usia yang ke-100 Tahun pada Rabu (6/1). Peringatan pun dilaksanakan secara sederhana secara virtual sebagai amanat dari penerapan protokol kesehatan di masa pandemi. 
 
Hadir secara virtual dalam kesempatan tersebut Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, Pj, Sekretaris Daerah Kota Denpasar, I Made Toya, serta undangan lainnya.
 
Dalam sambutanya Walikota  Rai Mantra menekankan bahwa peringatan HUT RSUD Wangaya tahun ini menjadi momen yang sangat bersejarah. Dimana, perayaan dilaksanakan dalam situasi keprihatinan karena covid-19. 
 
Pandemi covid-19 yang mewabah di Indonesia memberikan dampak yang cukup besar bagi rumah sakit dan pelayanan kesehatan. Sejumlah rumah sakit baik rumah sakit negeri maupun rumah sakit swasta, tidak hanya diuji kemampuan finansialnya tetapi juga sistem layanan kesehatan yang diberikan.
 
“Covid-19 menjadi realitas penyakit yang mengubah struktur sosial masyarakat. Perilaku sosial berubah begitu pun kohesi sosial. Cara, kebiasaan, tata kelakuan dan adat istiadat turut beradaptasi,” ujarnya.
 
Lebih lanjut dijelaskan Rai Mantra bahwa adanya exit strategy yang dilakukan pemerintah saat ini dengan istilah adaptasi kebiasaan baru menjadi suatu pilihan sembari menunggu vaksin covid-19 direalisasikan. Karenanya, tandas, Rai mantra, kolaborasi dari semua pihak menjadi syarat wajib, tidak hanya pemerintah tetapi masyarakatpun harus menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dengan sangat ketat.
 
Rai Mantra menjelaskan, pandemi covid-19 memang menjadi ancaman bagi semua segi kehidupan masyarakat tidak terkecuali pelayanan kesehatan. Namun dibalik itu terdapat peluang untuk dapat bertumbuh. Hanya saja, lanjutnya, tinggal bagaimana para pelakunya menjawab tantangan ini sehingga sangat penting untuk menerapkan konsep surviving atau  bertahan, preparing atau bersiap dan actualizing atau aktualisasi diri yang telah direncanakan ditengah pandemi ini.
 
“Untuk mengatasi ketakutan masyarakat untuk berobat ke rumah sakit, maka rumah sakit harus memiliki strategi yang tepat untuk tetap meningkatkan kembali brand dan mendapatkan kembali kepercayaan dari masyarakat,” jelasnya.
 
Rai Mantra turut memberikan apresiasi kepada semua tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Wangaya. Dengan semua tekanan, resiko yang tinggi dan tingkat kelelahan yang sangat luar biasa masih  mampu memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat.
 
“Saya sangat bangga bahwa spirit sewaka dharma sudah menjadi budaya bagi kita untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Saya berdoa semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat dan terhindar dari covid-19, semoga dengan pengalaman dan kekuatan serta kekompakan kedepan kita akan lebih baik,” jelasnya.
 
“Akhir kata, dirgahayu RSUD Wangaya Kota Denpasar ke-100 dan selamat Tahun Baru 2021, di usia satu abad RSUD Wangaya dapat menjadi fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih baik, tidak hanya untuk masyarakat Kota Denpasar tetapi juga untuk seluruh masyarakat yang berasal dari berbagai daerah di Bali dan luar Bali,” ujarnya.
 
Plt. Dirut RSUD Wangaya Kota Denpasar, dr. I Dewa Putu Alit Parwita mengatakan bahwa tema yang diangkat dalam peringatan hari ulang tahun kali ini adalah “eka dasa warsa RSUD Wangaya atthita, wartamana nagata 1 (satu) abad RSUD. Wangaya, dulu, kini dan yang akan datang”.
 
Dikatakan Alit Parwita bahwa dalam peringatan kali ini juga digelar berbagai kegiatan dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan. Mulai dari Yoga virtual, menancapkan spanduk serangkaian acara hut ke-100 RSUD Wangaya Kota Denpasar di puncak Gunung Batur, kunjungan ke mantan-mantan direktur, tirta yatra dengan peserta 15 orang ke pura pat sai dan pura pengubengan dan seminar nasional kesehatan tanggal 4 januari 2021.