Diposting : 30 May 2019 22:41
Djoko Purnomo - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Bali menilai Porsenijar tingkat provinsi begitu dirasakan dampaknya dan sangat nyata, terutama dari segi pembinaan dan jenjang karir atlet bersangkutan.
“Banyak alumni Porsenijar baik kota maupun provinsi, biasanya menjadi bagian di tim kabupaten/kota masing-masing dalam ajang Porprov Bali, Pra-PON maupun PON,” ucap Sekum Kodrat Bali, AA Bagus Tri Candra Arka, Rabu (29/5).
Dikatakannya, hingga tahun ini tarung derajat sudah 4 kali dipertandingkan di ajang Porsenijar Bali. Pihaknya selalu memantau selama empat tahun itu, petarung yang terlibat selalu rutin ikut.
Tri Candra Arka mengatakan, dengan rutin turun di Porsenijar, petarung itu konsisten menempa dirinya, karena dari berbagai jenjang sudah pernah diikuti.
"Ada yang kami lihat mereka sudah turun di tingkat SD sekarang main di SMP. Begitu juga yang dulunya tampil di tingkat SMP sekarang kembali lagi tampil di tingkat SMA/SMK," tegasnya.
Bahkan, usai Porsenijar Bali ini, peluang tampil di nasional terbuka lebar dimana setelah ini ada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Disebutkannya, tahun lalu tim tarung derajat Popnas Bali meraih 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Kemudian juga, setelah lulus SMA/SMK, para petarung tersebut ada juga yang kini menjadi bagian di tim porprov dari asal mereka serta tim Pra-PON Bali.
"Jadi sudah ada jenjang. Begitu juga usia mereka yang masih sangat produktif untuk melebarkan pengalaman dalam dunia tarung derajat. Namun, kami tegaskan harus tetap konsisten dan memiliki mindset bagaimana caranya untuk terus berprestasi," ujar pria yang akrab disapa Gung Cok ini.
Terkait Porsenijar Bali tahun ini, total ada 30 kelas yang dipertandingkan dengan rincian 6 kelas di tingkat pelajar SD. Kemudian 12 kelas di tingkat pelajar SMP dan di tingkat pelajar SMA/SMK juga 12 kelas. Untuk perhelatannya, digelar mulai 29-31 Mei di GOR Lila Bhuana lantai II.uni