Imbauan Dinas PKP Tidak Diindahkan, Bibit Pohon Kelapa Masih di Bahu Jalan | Bali Tribune
Diposting : 5 April 2018 22:52
Agung Samudra - Bali Tribune
lahan
BELUM DIPINDAH - Tanaman bibit pohon kelapa belum dipindahkan dari bahu jalan LC Uma Aya, Kelurahan Bebalang.

BALI TRIBUNE - Imbauan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) agar kelompok tani ternak Pulung Sari memindahkan tanaman pohon kelapa yang ditanam di bahu jalan  belum direspon. Buktinya tanaman kelapa bantuan dari Dinas PKP itu belum dipindahkan dari bahu jalan di seputaran LC Uma Aya, Kelurahan Bebalang, Bangli.

Sekretaris Dinas PKP Bangli I Wayan Sarma saat dikonfirmasi, Rabu (4/4), mengungkapkan pihaknya telah mengimbau dan telah melayangkan surat peringatan agar kelompok ternak penerima bantuan bibit kelapa memindahkan lokasi penanamanya. “Surat peringatan sudah kami layangkan sepuluh hari yang lalu,”sebutnya.

Kata Sarma sebelum ditentukan pihak yang menerima bantuan telah dilakukan verifikasi , dalam verifikasi itu juga ditentukan untuk lokasi penanaman bibit bantuan. Papar Sarma, sesuai juklak juknisnya lokasi penanaman bibit yakni di pelaba pura, lahan milik kelompok. ”Kalau ditanaman di bahu jalan jelas melenceng, makanya kami sudah menghimbau  agar bantuan bibit pohon kelapa yang ditanam dibahu jalan dipindahkan,” sebutnya sembari menambahkan, kelompok tani ternak Pulung Sari  berjanji hari ini akan memindahkan tanaman bibit pohon kelapa yang ditanaman di bahu jalan.

Lanjut Sarma, pihaknya di tahun 2017 melakukan pengadaan bibit pohon kelapa jenis genjah kuning sebanyak 7.500 bibit pohon kelapa bagi kelompok, banjar adat dan desa parkraman. “Untuk mendapat bibit pohon kelapa harus melalaui proses pengajuan proposal, jumlah yang diterima tidak sepenuhnya sama dengan jumlah yang diajukan. Kami lebih dulu melakukan verifikasi, agar tidak bibit yang diberikan lebih dibandingkan dengan ketersediaan lahan,” sebutnya seraya mengatakan bibit tersebut diharapkan ditanaman di lahan laba pura atau lahan desa, bukanya di bahu jalan.

Sementara itu untuk 7500 bibit pohon kelapa disebar kepada 15 penerima, di antaranya kelompok, desa pakraman dan banjar adat. “Untuk pengadaan 7500 bibit pohon kelapa pagu anggaranya  Rp 187.500.000 dan melalui proses ULP serta bibit tersebut mengantongi sertifikat UPT benih/bibit Perkebunan Provinsi Bali,” terangnya.

Pihaknya menilai, animo masyarakat untuk menanam bibit pohon kelapa cukup tinggi, terlihat di tahun 2018 sudah masuk permohonan bantuan dari 13 pemohon. Maka itu untuk ditahun 2018 kita kembali melakukan pengadaan bibit pohon kelapa sebanyak 10.050 pohon. “Selain kelapa ada pula yang mengajukan bibit cengkeh, namun jumlah tidak terlalu banyak,” imbuhnya.