Insan Basket Bali Mesti Bersatu Bangun Prestasi | Bali Tribune
Diposting : 8 December 2018 18:28
Djoko Purnomo - Bali Tribune
Ali Santoso Wibowo
BALI TRIBUNE -  Membangun prestasi basket tidak bisa dilakukan orang per orang, melainkan seluruh stakeholder. Karena itu, insan basket di Bali mesti bersatu mewujudkan prestasi khususnya basket putra di kancah nasional. Harapan tersebut disampaikan pemilik klub basket All Strar Winner (ASW) Grup, Ali Santoso Wibowo.
 
"Mari duduk bersama, membangun basket Bali ke arah lebih baik. Karena saya tegaskan tujuannya bukan untuk terkenal dan menjadi nomor satu. Tapi ingin mengajak orang-orang peduli soal basket apa kendalanya selama ini. Apa yang perlu disiapkan, mari kita duduk bersama," ucap Ali Santoso ditemui saat menyaksikan semifinal Turnamen Bola Basket Antar Klub Nasional 'ASW' Cup di Kelompok Umur (KU) 14 dan Senior, Jumat (7/12) di GOR Ngurah Rai Denpasar. 
 
Kata Ali Santoso, selama ini tidak ada wadah membentuk satu tim di Bali. Sehingga pemainnya pilih hengkang keluar. Apalagi turnamen basket hanya sampai SMA, selanjutnya masuk perguruan tinggi malah tidak berkembang lagi.
 
"Saya ada rencana menggelar kejuaraan basket dalam bentuk open turnamen. Nanti di sana anak-anak Bali bisa belajar mengenai basket dari peserta luar," terang Ali Santoso.
 
Sebab, persiapan di ASW Cup memang sangat singkat, tapi justru surprise. Ia menambahkan, ada pemain pro dari luar, tapi pebasket Bali mampu mengimbangi tim luar tersebut. Persoalannya, jumlah pertandingan diperbanyak saja, pasti lebih berprestasi basket Bali.
 
Bagaimanapun, kata dia, nanti Bali arahnya mau membentuk tim basket profesional khusus putra. Namun sebelum ke situ, fasilitas diperbaiki dulu. "Kalau tim profesional minimal memiliki satu GOR. Sebab, GOR Ngurah Rai sudah digunakan dalam kurun waktu seminggu dengan jadwal yang cukup padat," imbuh Ali Santoso. 
 
Apalagi GOR Ngurah Rai juga dinilai lokasinya tidak strategis. Belum lagi faktor penunjang seperti toilet dan ruang ganti masih banyak yang rusak. Berikutnya yang menjadi cacatan yakni soal kebersihan dan lampu-lampu banyak mati. Skorboard juga tidak ada, termasuk papan ring masih tetap kayu.
 
"Mudah-mudahan nanti bisa membentuk GOR baru dengan lokasi strategis. Kapasitas GOR juga standar. Tapi kami masih pikirkan lahan. Untuk selanjutnya memang digunakan sebagai home basket putra professional Bali. Karena saya komitmen membangun olahraga secara umum. Termasuk garap cabor lainnya," tandas Ali Santoso.