Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

IRT Meninggal Terpapar Rabies

Bali Tribune / KORBAN - Petugas saat turun melakukan investigasi ke rumah korban meninggal dunia diduga rabies di Desa Penyaringan.

balitribune.co.id | NegaraKasus kematian diduga akibat rabies kembali terjadi di Jembrana. Kali ini seorang ibu rumah tangga (IRT) meninggal setelah sebelumnya sempat digigit anjing. Namun korban menyepelekan gigitan yang dialaminya. Sebelum meninggal dunia, korban diketahui mengalami ciri-ciri terpapar rabies.

Kasus kematian diduga akibat rabies kali ini terjadi di wilayah Kecamatan Mendoyo. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Senin (13/2), Ni Ketut Catur Setya Dewi (36) warga asal Banjar Anyar, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo meninggal dunia dengan riwayat digigit hewan penular rabies (HPR). Dari hasil penelusuran yang dilakukan petugas Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana diketahui korban memang sempat digigit anjing keponakannya yang tinggal satu pekarangan pada bulan Januari 2023 lalu.

Sebelum menggigit korban, HPR sempat kontak dan berkelahi dengan anjing liar di sekitar rumah pemilik anjing. Setelah beberapa hari pasca kejadian HPR menunjukan perubahan prilaku, namun sempat digendong oleh korban kemudian menggigit di bagian pelipis mata. Anjing tersebut mati sendiri beberapa hari setelah menggigit korban. Namun lantaran tidak mengalami luka yang serius, korban menyepelekan gigitan yang dialaminya. Korban tidak melaporkan kejadian tersebut sehingga tidak sempat mendapatkan penanganan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dr Made Dwipayana dikonfirmasi Senin (13/2/2023) menjelaskan, kasus gigitan anjing yang dialami korban sekitar bulan Januari 2023 tersebut masuk dalam kategori risiko tinggi lantaran gigitan terjadi di atas bahu yaitu di bagian pelipis korban. Namun ia memastikan korban tidak melaporkan kasus gigitannya.

"Setelah digigit HPR ini, korban memang tidak melakukan pelaporan atau mendatangi fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan," ujarnya.

Menurutnya sebelum meninggal, korban mengalami beberapa gejala seperti muntah-muntah serta keluar air liur dari mulut.

"Sejak awal tidak ada gejala rabies tapi hari ketiga muncul gejala radang otak. Diagnosanya enchepalitis, dengan diagnosa pembanding (dd) suspect rabies," ujarnya.

Kendati ia tidak berani memastikan kematian tersebut disebabkan oleh rabies lantaran tidak ada laporan terjadinya kasus gigitan yang dialami oleh korban, namun dari gejala yang diamil korban tersebut diakuinya memang mengarah pada suspect rabies

"Jadi kita belum bisa memastikan apakah korban ini meninggal karena rabies, karena laporan awal mengenai kasus memang tidak ada, namun gejala-gejala terjadi seperti diagnosa mendekati suspek rabies," tegasnya.

Ia juga menyatakan pihaknya sudah melakukan investigasi terhadap kasus kematian warga tersebut. Setelah turun langsung mendatangi rumah korban, seluruh anggota keluarga dan masyarakat di wilayah tersebut yang sempat kontak dengan anjing yang menggigit korban langsung diberikan vaksinasi anti rabies (VAR).

"Kita lakukan tindakan vaksin VAR terhadap warga yang sempat kontak dengan HPR," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana, I Gede Ambara Putra.

Bahkan menurut Ambara, korban yang mengalami gigitan berisiko tinggi apabila melapor akan diberikan Serum Anti Rabies (SAR).

“Memang korban mengalami gigitan risiko tinggi, jika datang ke Faskes kemungkinan akan diberikan SAR. Padahal sosialisasi kami rutin. Namun masyarakat kerap menganggap enteng,” tandasnya.

wartawan
PAM
Category

Pohon Tumbang di Pura Penataran Ped, Seorang Pemedek Tewas, Lima Luka-luka

balitribune.co.id | Semarapura - Pohon gepah yang tumbuh di Pura Segara Penataran Ped, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida mendadak tumbang, Rabu (5/11) malam. Pohon berukuran besar itu, menimpa beberapa pemedek yang kebetulan berada di pura tersebut untuk melakukan persembahyangan purnama. Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dari musibah tersebut.

Baca Selengkapnya icon click

Jadikan Nusa Penida 'Green Island', Bupati Klungkung Ajak Warga Stop Buang Sampah Sembarangan

balitribune.co.id | Semarapura - Mari bersama-sama peduli kebersihan lingkungan jangan membuang sampah sembarangan agar Nusa Penida selalu bersih dari sampah. Hal tersebut disampaikan Bupati Klungkung, I Made Satria saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Waste Management Ecosystem di Mandawa Creative Speace Amerta Penida, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Kamis (6/11/). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dekranasda Tabanan Tampilkan Karya Triwastra dalam Bali Fashion Week 2025 Season 1

balitribune.co.id | Tabanan - Selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya diwakili Ny. Budiasih Dirga menghadiri ajang Dekranasda Bali Fashion Week 2025 Season 1, yang digelar di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Selasa (4/11). 

Baca Selengkapnya icon click

Matangkan Keterbukaan Informasi, Diskominfosan Bangli Terima Visitasi Komisi Informasi Bali

balitribune.co.id | Bangli – Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kabupaten Bangli menunjukkan keseriusan dalam mengelola keterbukaan informasi publik dengan menerima kunjungan penting dari Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Komisi Informasi (KI) Bali, Kamis (6/11).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Serangan Tikus di Tegalalang: Petani Pasrah Gagal Panen 3 Kali Musim, Merugi Tanpa Jaminan Asuransi

balitribune.co.id | Gianyar - Di tengah usaha petani mempertahankan lahan sawahnya dari alih fungsi, justru hama tikus menggerogoti. Di Subak Pujung Kaja, Desa Sebatu, Tegallaalang, Gianyar, bahkan ada petani yang mengalamai gagal panen dalam tiga musim berturut-turut. Hal ini sangat ironis, kerugian material dan inmaterial cukup siginifikan tanpa jaminan asuransi.

Baca Selengkapnya icon click

Wamen Isyana: GENTING Wujudkan Jamban Sehat untuk Keluarga Berisiko Stunting di Karangasem

balitribune.co.id | Amlapura - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat penurunan stunting. Saat meninjau dua keluarga berisiko stunting di Banjar Dinas Kebon, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Wamen Isyana menyoroti peran masyarakat dan dunia usaha yang bergotong royong melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.