
balitribune.co.id | Negara - Pertanian menjadi sektor perekonomian utama masyarakat Kabupaten Jembrana. Selain hasil tanaman pangan di persawahan, perkebunan juga menghasilkan komoditas unggulan salah satunya kakao. Kini berbagai upaya dilakukan untuk Berbagai upaya dilakukan untuk membangkitkan semangat kebanggaan atas potensi lokal seperti kakao ini.
Sebagai wilayah yang sebagian besar masyarakatnya bergerak di sektor agraris, Kabupaten Jembrana memiliki potensi besar, khususnya dalam komoditas perkebunan kakao. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jembrana tahun 2024 menunjukkan luas lahan kakao produktif mencapai 4.500,95 hektar dengan total produksi 3.000,32 ton. Angka ini menegaskan posisi kakao sebagai salah satu tulang punggung ekonomi desa.
Inisiatif kini terus dilakukan untuk membangkitkan kebanggaan dan keberpihakan terhadap komoditas unggulan ini, menjadikannya lebih dari sekadar komoditas, tetapi juga identitas daerah. Dalam upaya membangkitkan semangat kebanggaan atas potensi lokal, tanaman kakao kini ditanam di komplek perkantoran pemerinetah. Seperti di rumah jabatan Bupati Jembrana dan di halaman Kantor Bupati Jembrana.
Berbeda dari rumah jabatan kepala daerah pada umumnya yang lebih banyak dihiasi tanaman hias, kini pohon kakao, yang selama ini menjadi sumber penghidupan petani Bumi Mekepung di atas Tanah Jegog ini, mulai menghiasi pekarangan rumah dinas. Inisiatif serupa juga diterapkan di halaman Kantor Bupati Jembrana. Area taman dan ruang terbuka di areal Kantor Bupati Jembrana kini dijadikan lahan penanaman kakao.
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan menyebut keberpihakan terhadap petani dapat dimulai dari tindakan sederhana. Mulai dari menanam, merawat, dan mempromosikan hasil bumi sendiri. Dengan demikian, menurutnya diharapkan akan tumbuh kesadaran kolektif untuk mendukung produk lokal. Penanaman kakao di lingkungan pemerintahan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengedukasi publik.
Cara yang inspiratif ini dilaksanakan untuk menunjukkan kepedulian dan komitmennya terhadap para petani kakao. Pihaknya bersama Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna serta para pegawai Pemkab Jembrana telah melakukan penanaman kakao tersebut sejak pekan lalu. Langkah ini bertujuan memberikan penghormatan kepada para petani serta wahana edukasi dan promosi kepada tamu yang berkunjung.
Penanaman pohon kakao ini diharapkan dapat memperkuat citra kakao sebagai ikon pertanian lokal yang layak dibanggakan, serta memperkenalkan kepada khalayak luas bahwa kakao Jembrana adalah komoditas ekspor unggulan yang telah berekspansi ke berbagai negara, "Ini bukan sekadar tanam pohon, tapi tanam harapan karena kakao adalah salah satu komoditas unggulan Jembrana yang bernilai tinggi,” ujarnya.