Jalan di Dusun Penglumbaran Rusak Parah | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 24 Desember 2024
Diposting : 2 April 2018 22:42
Agung Samudra - Bali Tribune
pemerintah
RUSAK - Kondisi ruas jalan di Dusun Penglumbaran, Desa Susut, yang rusak parah.

BALI TRIBUNE - Hampir setahun lebih kondisi jalan di Dusun Penglumbara, Desa Susut, Kabupaten Bangli rusak. Jalan sepanjang hampir 1 kilo meter itu mengubungkan Dusun Penglumbara dengan Dusun Penatahan, Desa Susut dan Desa Penglumbaran dengan ruas jalan Kusumayuda di Bajar Kawan, Kelurahan Kawan, Bangli. Kerusakan terparah terjadi di posisi jalan menajak dari arah jalan  menuju Dusun Penglumbaran.

Dari informasi, sejatinya ruas jalan tersebut telah masuk dalam daftar  perbaikan ditahun 2018 namun tidak direalisasikan. Salah seorang warga, Nengah Surusa, mengatakan kerusakan jalan telah terjadi lebih dari setahun. Lapisan aspal di badan jalan mulai mengelupas dan kini meninggalkan lubang. Kerusakan terparah terjadi di posisi jalan menajak, sehingga ketika warga akan bepergian menuju kota Bangli memilih  lewat  arah barat  atau melewati Dusun Penatahan walaupun kondisi jalannya  rusak. “Warga enggan melewati akses jalan  ke timur  karena selain  kondisi jalan rusak juga turunannya sangat ekstrem,” ujar Surusa, Minggu (1/4).

Lanjutnya, di tahun 2014 jalan di kampungnya  sempat  diperbaiki, bagian badan jalan yang berlumbang ditambal, namun dalam hitungan bulan  jalan kembali hancur. Dari informasi yang didengar untuk perbaikan telah masuk dalam daftar kegiatan di Dinas Pekerjaan Umum tahun 2018 melalui program hotmik, namun tanpa alasan yang jelas kegiatan dipindahkan ke tempat lain.  “Itu informasi yang saya dengar, katanya untuk perbaikan baru dilakukan di tahun 2019,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan  I Wayan Darmawan, hancurnya akses jalan di kampungnya itu memang sudah terjadi sejak lama. Jika malam hari   kalau ada warga kami  mau ke Kota Bangli enggan melintas lewat  jalur timur dengan alasan  selain kondisi jalan rusak, medan jalan memiliki turunan yang tajam serta tidak adanya lampu penerangan jalan. “Kalau malam hari praktis warga memilih lewat arah barat walaupun jarak tempuhnya lebih jauh,” ungkap Darmawan seraya berharap pemerintah segera melakukan perbaikan akses jalan di kampungnya.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum I Made Some ketika dikonfirmasi belum bisa dihubungi.