balitribune.co.id | Bangli - Pasca beroperasi sejak tiga tahun yang lalu, PT Damri melakukan perubahan jam keberangkatan. Perubahan jam keberangkatan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi.
Pengawas Damri Bangli, Sang Gede Yudiarta mengatakan untuk perubahan jam keberangkatan sudah dilakukan sejak awal bulan Oktober. Adapun perubahan jam layanan dilakukan berdasarkan hasil kaji. ”Tentu untuk perubahan jam keberangkatan sudah melalui pertimbangan yang matang,” ungkapnya, Minggu (15/8)
Kata pria asal Kelurahan Bebalang ini, pertimbangan dimaksud yakni melihat mobilitas dari penumpang. Ternyata aktifitas masyarakat sudah mulai sejak pukul 04.00 pagi hari, sementara disisi lain, Damri baru mulai beroperasi pukul 06.00 wita. “Biasanya pada pukul 04.00 wita aktifitas masyarakat ke pasar baik itu untuk berjualan atau berbelanja," jelasnya.
Sebut Sang Gede Yudiarta untuk perubahan jam keberangkatan menyasar trayek Songan-Bangli dan Bangli- Tejakula,”Untuk trayek Bangli- Catur tidak mengalami perubahan,” ujarnya.
Sebelumnya untuk taryek Bangli- Songan untuk keberangkatan pertama dari Bangli pukul 06.00 wita dan berubah menjadi pukul 04.45 wita. Sesuai jadwal baru keberangkatan II pukul 06.00 wita, keberangtan III pukul 07.30 , keberangkatan IV pukul 09.00. “Untuk trayek Bangli – Songan pelayanan terakhir pukul 14.00 wita,” sebutnya.
Sementara untuk trayek Bangli- Tejakula (Buleleng), keberangkatan I awalnya pukul 08.00 wita berubah menjadi pukul 06.00 wita, Sesuai jadwal baru untuk keberangkatan armada ke II dari Bangli pukul 09.00 wita keberangkatan ke III pukul 14.00 wita dan keberangkatan ke IV pukul 15.00 wita. Pasca dilakukan perubahan jam keberangkatan memang berpengaruh terhadap jumlah penumpang. ”Memang ada peningkatan jumlah penumpang, untuk data penumpang ada yang membidangi, yang jelas ada peningkatan,” tegasnya.
Disinggung terkait base camp armada bus, Sang Gede Yudiarta mengatakan, untuk armada yang melayani trayek Bangli-Songan dan Bangli-Catur sebelumnya di tempat di UPT Pengujian Dinas Perhubungan yang beralamat di Desa Kayubihi, namun sekarang semua armada di tempatkan di terminal Loka Crana. “Khusus untuk armada yang melayani taryek Tejakula – Bangli sebagian armada di taruh di Tejakula,” sebutnya.