Jangkrik Langka, Penghoby Burung Kelimpungan | Bali Tribune
Diposting : 28 June 2023 03:57
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ TERNAK BURUNG - Kondisi ternak burung milik Nyoman Rai Wirastama.

balitribune.co.id | Bangli - Sejak sebulan terakhir ketersedian jangkrik di beberapa tempat penjual pakan burung langka, menyebabkan para penghoby burung di Bangli di buat kelimpungan. Menurut salah seorang penghoby sekaligus peternak burung I Nyoman Rai Wirastama, kelangkaan pakan burung jenis jangkrik sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.

Pria yang akrab dipanggil Mang Rai ini kelangkaan dikarenakan musim tetas telor jangkrim tidak menentu, sehingga menyebabkan terganggung sirkulasi ketersedian jangkrik di pasaran. “Selain itu kelangkaan juga disebabkan pengiriman jangkrik dari Jawa  tersendat, sejauh ini warga Bangli yang menggeluti budidaya jangkrik bisa dihitung dengan jari, sehingga untuk memenuhi kebutuhan jangkrik harus didatangkan dari luar,” ujarnya.

Di tengah seretnya pasokan, berimbas naiknya harga jangkrik. Dalam kondisi normal harga jangkrik berkisar Rp 45 ribu per kilo, sedangkan saat ini harga jangkrik Rp 75 ribu per kilo. Mang Rai mengaku mengembangbiakan burung kicauan jenis murai batu, total 30 ekor burung murai batu dipelihara saat ini.

Menurut pria yang juga ASN ini burung ini termasuk burung pemakan serangga berukuran sedang. Di tengah kelakaan dapatkan jangkrik maka burung diberi pakan jenis kroto (telur semut rangrang) atau ulat. “Untuk harga kroto jauh lebih mahal dari jangkrik jika tidak ada kroto sebagai pengganti burung kita kasi ulat,” sebutnya.

Hal senada juga diutarakan penghoby burung Agung Panji ditengah kelangkaan jangkrik dia mengaku berburu jangkrik hingga wilayah Denpasar. Menurutnya, kadang jika tidak dapat jangkrik, maka sebagai pengganti  burung  diberisi irisan daging ayam. “Daging kita iris setipis mungkin kalau tidak dapat asupan jangkrik atau pakan pengganti akan pengahruhi kondisi burung," ungkapnya.