balitribune.co.id | Gianyar - Guyuran hujan di Wilayah Ubud, kembali menimbulkan bencana, Kamis (18/12). Selain banjir luapan, Jalan Raya Ubud di barat Simpang Ambengan Peliatan, jebol lantaran senderan jalan longsor. Jalan pun terpaksa ditutup dan kemacetan pun tidak terhindarkan. Di sejumlah jalan yang dijadikan alternatif pun mengalami stuck atau.macet terkunci.
Pantauan di lokasi, hujan deras yang mengguyur mulai Pukul 13.00 Wita menimbulkan banyak kiriman air dari arah Jalan Raya Andong ke lokasi jebol. Hingga pukul 15.00 Wita mulai terjadi longsor di sisi timur sungai. Karena air terus mengocor, senderan jalan pun retak. Pukul 16.00 Wita, karena beban kendaraan yang melintas, badan jalan pun jebol hingga 1/3 dari lebar badan jalan.
Petugas dari Polsek Ubud yang ada di lokasi lantas berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan hingga diputuskan untuk melakukan penutupan jalan. Penutupan inilah kemudian membuat arus kendaraan yang padat sore itu menjadi menyebar memilih jalan alternatif. Karena jalan semput kemacetan pun tidak terhindarkan. Mencolok terjadi di Jalan Sukma , Banjar Tebesaya Peliatan dimana terjadi stuck atau kemacetan terkunci.
Sekda Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama dalam hitungan 30 menit sudah ada di lokasi dan mengintruksikan Jajarannya merapat ke lokasi. Selusi cepat pun diputuskan. Pihak Dinas Perhubungan diinstruksikan segera merekayasa lalu lintas agar lalu lintas tidak.sampai terjadi stuck. Sementara dinas PUPR diinstruksikan untuk melakukan pengendalian air ke arah lokasi serta segera melakukan upaya penyanggaan.
"Mulai malam ini saya instruksikan untuk bergerak. Dan kami estimasikan penutupan ini paling lama berlangsung selama lima hari," ungkapnya.
Jika sudah dipastikan jebolnya jalan itu sudah tersangga, rencananya jalan akan dibuka sebagian dengan jalur kendaraan satu arah. Karena itu, pihaknya meminta permakluman warga masyarakat khususnya di jalur alternatif untuk tidak memarkir kendaraan di badan jalan.
Tidak hanya masalah lalu lintas, pelayanan air bersih yang ikut terputus juga menjadi prioritas perhatian Sekd Gus Bem. Direksi Perumda Sanjiwani diminta untuk melakukan pengalihan jaringan untuk melayani jalur yang terdampak. " Jaringan air Perumda Sanjiwani juga ikut terputus akibat jalan jebol ini. Saya sudah minta ada ada pengalihan dari jaringan lainnya," pungkasnya.