balitribune.co.id | Negara - Jelang berakhirnya masa karantina wilayah di Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, ratusan warga setempat kembali menjalani rapid test Selasa (14/7). Hasilnya kembali ditemukan warga yang hasil rapid testnya reaktif.
Karantina wilayan di Banjar Munduk yang telah diberlakukan dua pecan lalu akan berakhir Kamis (16/7) besok. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jembrana , hari ini Selasa kembali menggelar rapid test masal. Dari 767 warga yang mengikuti rapid test, sebanyak 11 warga dinyatakan reaktif. Rapid test Selasa kemarin merupakan rapid test yang keduakalinya dalam masa karantina wilayah di banjar setempat.
Jubir gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Jembrana dr. I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan rapid test masal untuk mengukur hasil dan perkembangan mejelang berakhirnya pelaksanaan karantina selama 14 hari. Sehingga sebelum masa karantina berakhir, pihaknya menyatakan ingin mengecek kondisi kesehatan warga yang dikarantina. Pihaknya mengakui ada warga yang reaktif tersebut.
“Dari rapid test yang kedua ini ada 11 warga yang reaktif. empat dari jumlah itu merupakan warga yang juga reaktif saat rapid test pertama dan sudah diambil test swabnya. Sisanya, tujuh orang lagi, Rabu (15/7) akan kita lakukan test swab di salah satu Puskesmas di Jembrana,” ujarnya. Khusus empat warga yang kembali terkonfimasi reaktif dari tes cepat tahap kedua Selasa kemarin, pihaknya mengaku memberikan perkecualian
Menurutnya, keempat warga itu sebenarnya sudah dinyatakan sehat karena hasil swabnya sudah negatif. Sehingga warga tadi tidak perlu diambil test swab kembali. “Empat warga itu sebelumnya hasil swab sudah negatif dua kali dan dinyatakan sehat dan tidak terdeteksi virus sars cov-2. Kita maklumi, hasil testnya reaktif karena rapid test massal ini diikuti banyak orang. Jadi memungkinkan untuk ikut terdeteksi kembali” ungkapnya.
Sehingga diputuskan tes swab Rabu hari ini hanya diikuti tujuh warga yang reaktif dalam test cepat kedua tersebut. Pihaknya berharap hasil swab ketujuh warga tersebut negatif. Sedangkan masa karantina wilayah di Banjar Munduk menurutnya berjalan dengan baik sesuai tujuan awal memutus klaster penyebaran. “Selepas karantina tentu aktifitas akan kembali normal, memungkinkan warga melakukan kegiatan seperti biasa” jelasnya.
Kendati akses jalan yang sebelumnya ditutup dipastikan akan dibuka kembali, namun Arisantha yang didampingi perbekel Kaliakah I Made Bagiarta menekankan di era tatanan hidup baru ini, warga mesti tetap mengedepankan protokol kesehatan. Terpenting disebutnya untuk selalu menggunakan masker, menjaga jarak aman serta rajin mencuci tangan. Begitupula masuknya warga maupun tamu dari luar wilayah diminta tetap diwaspadai.
“Yang juga tak kalah penting agar warga lebih selektif lagi menerima tamu terutama dari luar daerah , baik keluarga maupun orang luar. Tetap kedepankan protokol kesehatan sehingga penyebaran klaster ini tidak terulang kembali, “ tandasnya. Sebelumnya pelaksanaan karantina wilayah dimulai tanggal 3 Juli lalu. pihak Gugus bergotong royong bersama desa, adat serta donatur menyiapkan logistik terutama kebutuhannya sehari-hari.