balitribune.co.id | Denpasar - Karoops Polda Bali, Kombes Pol Soelistijono selaku Karendalopsda Operasi Mantap Praja 2024 menyampaikan, Polda Bali mengerahkan 1.162 personel untuk BKO ke Polres dan Polresta. Jumlah sebanyak itu diperbantukan untuk backup pengamanan TPS-TPS yang ada di Polres dan Polresta jajaran Polda Bali.
"Hari ini (Minggu (24/11) - red) Bapak Kapolda Bali memimpin langsung apel Serpas tersebut dan sekaligus mengecek kesiapan para personil maupun sarana dan prasarana yang wajib dibawa saat pengamanan TPS nanti," ungkapnya seusai Apel Serpas Pam TPS di Lapangan Mako Brimob Polda Bali di Tohpati, Senin (25/11).
Dijelaskan Soelistijono, jumlah TPS yang diamankan masing-masing personil disesuaikan dengan tingkat kerawanan TPS di wilayah tersebut dan akan dikolaborasikan dengan TNI mapun Linmas yang ada di lapangan. Polda Bali memiliki tiga strategi pola pengamanan TPS, yaitu pola pengamanan kurang rawan terdiri dari 2 personil Polri, 4 TPS dan 12 Linmas, pola pengamanan kategori rawan 2 personil Polri, 2 TPS dan 4 Linmas dan pola pengamanan sangat rawan 2 personil Polri, 1 TPS dan 2 Linmas.
"Bapak Kapolda juga memberikan arahan terkait apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan personil saat pengamanan di masing-masing TPS nanti. Dan Bapak Kapolda mengingatkan netralitas Polri dalam pengamanan Pilkada ini. Dan besok, Selasa (26/11) anggota Polda Bali sudah diterima dan mulai melaksanakan tugas di masing-masing tempat mereka BKO atau Serpas untuk mengecek dan mengenal langsung, baik lokasi, perangkat Desa, KPPS, Linmas, maupun mengetahui DPT masing-masing TPS," terangnya.
Untuk para personil nanti saat bertugas Pam TPS harus berkoordinasi dengan seluruh petugas-petugas pengamanan yang ada di dalam TPS, seperti KPPS, Linmas, saksi-saksi, termasuk TNI. Harus mengenali siapa petugas-petugas yang ada di TPS tersebut. Harus tahu berapa DPT di masing - masing TPS. Terakhir, personil Pam TPS kawal dan amankan kotak suara dari gudang ke Desa hingga TPS dan kembalinya dari dari TPS hingga ke Kecamatan dan pastikan sampai dengan aman.
"Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat Bali, mari kita sambut pesta demokrasi ini dengan hati yang gembira, bersama kita sukseskan dan ciptakan Pilkada Bali yang sejuk aman dan damai," imbuhnya.
Sememtara Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Aditya Jaya dalam amanatnya menyampaikan, seluruh personil yang terlibat Operasi Mantap Praja harus siap melaksanakan pengamanan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2024. Pengamanan tahap pemungutan suara, ada beberapa tantangan yang rentan terjadi dan harus kita antisipasi bersama seperti money politik, intimidasi dari pendukung paslon kepada masyarakat, penggelembungan suara di TPS, netralitas penyelenggara Pemilu di tingkat KPPS, penggunaan KTP atau identitas palsu untuk melakukan pencoblosan, perselisihan dan ketidakpuasan mengenai hasil pemungutan suara di TPS, unjuk rasa atau konflik sosial yang menolak hasil perhitungan suara di TPS dan lainya yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas.
"Meskipun berdasarkan indeks potensi kerawanan Pilkada seluruh Indonesia khususnya Provinsi Bali tergolong wilayah kurang rawan, namun kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan dan jangan under estimate terhadap perkembangan situasi yang terjadi saat ini untuk mengantisipasi segala kemungkinan terburuk yang mungkin dapat terjadi," katanya.
Polda Bali telah berkoordinasi dengan Kodam/IX Udayana dan Korem 163/Wirasatya terkait dukungan TNI sebanyak 1.319 personil dalam rangka pengamanan tahap pemungutan suara.
Untuk diketahui, terdapat 6.795 TPS yang terdiri dari 14 TPS dengan kategori sangat rawan, 1.796 TPS dengan kategori rawan dan 4.985 TPS dengan kategori kurang rawan. Dengan kehadiran sebanyak 1.162 personel Polda Bali yang akan melaksanakan BKO ke TPS di seluruh wilayah Bali diharapkan dapat mempertebal dan menambah kekuatan personil Polres dan Polresta jajaran dalam mengamankan pemungutan dan penghitungan suara di TPS nanti.
"Tugas pengamanan Pilkada serentak tahun 2004 adalah amanah dan suatu kebanggaan bagi Polri khususnya Polda Bali dan kesuksesan pengamanan Pilkada tentunya akan menjadi kekuatan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan keberlangsungan program-program pemerintah. Oleh karena itu, saya berharap agar seluruh personil dapat menampilkan kinerja terbaiknya dan mengamankan tahapan Pilkada yang paling krusial ini," pungkasnya.