Jembrana Masuk Nominasi Kabupaten/Kota Sehat 2023 | Bali Tribune
Diposting : 8 August 2023 03:55
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune / VERIFIKASI - Instansi dan leading sektor terkait di Jembrana mengikuti verifikasi lanjutan Kabupaten/Kota Sehat secara daring Senin (7/8)

balitribune.co.id | Negara - Kabupaten Jembrana kini masuk nominasi penghargaan  Swasti Saba untuk Kabupaten Sehat Tingkat Nasional tahun 2023. Jembrana  dinyatakan lolos dalam verifikasi administrasi dalam ajang penghargaan yang digelar Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan RI. Kini juga sudah dilakukan verifikasi lanjutan.

Penganugrahan penghargaan Swasti Saba untuk Kabupaten Sehat Tingkat Nasional ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Penghargaan ini diberikan kepada kabupaten/kota yang memiliki kondisi bersih, aman, nyaman dan sehat untuk dihuni penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan di seluruh tatanan dengan kegiatan yang terintegrasi. Tatanan yang menjadi faktor penilaian penghargaan Kabupaten/Kota Sehat. Indikator penilaiannya terdiri dari berbagai aspek.

Aspek penilian meliputi tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan satuan pendidikan, pasar, pariwisata, transportasi dan tertib lalulintas jalan. Selain itu, ada juga indikator tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial hingga ke pencegahan dan penanganan bencana. Setelah sebelumnya lolos dalam verifikasi administrasi, kini Kabupaten Jembrana telah mengikuti verifikasi lanjutan secara daring Senin (7/8) kemarin.

Verifikasi tersebut diikuti Sekretaris Sekretaris Daerah Jembrana, I Made Budiasa dengan berbagai instansi dan leadingsektor terkait lainnya. Pihaknya menyampaikan berbagai keberhasilan Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam mencapai tatanan sebagai kabupaten sehat. Menurutnya dalam indikator tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri Kabupaten Jembrana telah mencapai nilai indikator sebesar 71,43 persen dengan berbagai capaian dan inovasi yang sudah dilakukan.

"Capaian dan inovasi yang telah dilakukan seperti penghargaan kepatuhan iuran jaminan kesehatan, penghargaan Eradikasi Frambusia, Posbindu PTM, tenaga kesehatan teladan tingkat nasional tahun 2021 dan 2022, akreditasi RS dan Puskesmas, Perda KTR dan Perbup GERMAS, selain itu ada inovasi seperti elektronik kohort ibu terpadu dan Jembrana Emergency Service," jelasnya. Untuk tatanan permukiman dan fasilitas umum, nilai indikator yang telah tercapai sebesar 73,08 persen.

Capaian berupa PAMSIMAS di 33 desa/kelurahan, dibuatnya Perda tentang pengelolaan sampah, dibentuknya TPS3R di desa/kelurahan, ruang bermain ramah anak serta inovasi Jembrana KEDAS (Keren Tidak Ada Sampah). Sedangkan untuk tatanan satuan pendidikan dan pasar, Sekda Budiasa menyebutkan nilai indikator telah tercapai masing-masing 84,09% dan 72,92%. "Capaian dan inovasi berikutnya yang Pemkab Jembrana lakukan yaitu penyelenggaraan UKS,” ujarnya.

“Selain itu penerapan KTR, sekolah Adiwiyata tingkat nasional, sekolah ramah anak terbaik tingkat SD, revitalisasi pasar desa dan penanganan PKL yang dikumpulkan dalam sebuah angkringan," imbuhnya. Tatanan pariwisata telah tercapai nilai indikator 80,77%, tatanan transportasi dan tertib lalulintas jalan 70,31%, tatanan perkantoran dan perindustrian 73,21% sedangkan indikator perlindungan sosial serta pencegahan dan penanganan bencana masing-masing 88,24% dan 72,73%.

"Bidang pariwisata yang sudah kita lakukan di Jembrana yaitu pengembangan pariwisata di desa-desa, membentuk Forum Desa Wisata, penyelenggaraan sertifikat CHSE, peningkatan kapasitas SDM pariwisata dan ekonomi kreatif serta Pembangunan Sirkuit All in One sebagai pusat pengembangan warisan tradisi, seni, budaya dan pariwisata di Kabupaten Jembrana," paparnya. Selain itu capaian dari berbagai bidang lainnya juga menjadi bagian terintegrasi dalam tatanan Kabupaten Sehat.

"Capaian dalam perlindungan sosial yaitu pemberian bantuan sosial bagi korban kekerasan, program pekerja sosial, visum gratis bagi korban kekerasan, Kabupaten Jembrana  juga tiga kali berturut-turut sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Sedangkan untuk sector pengurangan resiko bencana dan penanganan dampak bencana yaitu penyediaan kecukupan logistik, diseminasi informasi peringatan dini bencana dan layanan aplikasi Jembrana Emergency Service (JES)," tandasnya.