Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Jerinx Tuding Ketua IDI di Balik Batalnya dr Tirta Bersaksi

Bali Tribune/ I Gede Aryastina alias Jerinx saat menjalani persidangan di PN Denpasar, Selasa (10/11).
Balitribune.co.id | Denpasar - Nama Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali I Gede Putra Suteja kian melambung. Kali ini bukan karena prestasinya dalam bidang kesehatan, tetapi karena membawa postingan "Kacung WHO" I Gede Aryastina alias Jerinx (43) di media sosial Instagram ke ranah hukum.
 
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Badung ini adalah pihak pelapor dalam kasus dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian yang menyeret Jerinx ke kursi pesakitan. Hingga suami dari Nora Alexandra itu dituntut 3 tahun penjara dan Rp 10 juta subsider 3 bulan penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
 
Atas tuntutan JPU itu, Jerinx yang merupakan penabuh drum grup band Superman Is Dead bersama tim penasihat hukumnya melayangkan pembelaan atau pledoi dalam sidang yang digelar secara tatap muka di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar pada Selasa (10/11).
 
Sidang dipimpin ketua majelis hakim Ida Ayu Adnyana Dewi itu berlangsung sejak pukul 11.00 hingga pukul 15.30 Wita. Saat itu, tampak beberapa keluarga dan rekan Jerinx ikut hadir dalam ruang sidang. Namun yang paling menyedot perhatian adalah kehadiran dokter kondang, dr Tirta Mandira Budi yang namanya juga kian melambung tinggi selama pandemi Covid-19.
 
Ketua hakim terlebih dahulu memberi kesempatan kepada Jerinx untuk membaca pembelaannya. Dalam kesempatan itu, Jerinx kembali menyinggung kesaksian dr Suteja dalam persidangan beberapa waktu lalu.
 
Jerinx memulai membacakan pembelaannya yang dicatat di beberapa lembar kertas dengan mengutip pidato Presiden Joko Widodo ketika Corona mulai masuk Indonesia. Saat itu, Jokowi menyebut musuh utama masyarakat bukan virus Corona, melainkan rasa takut dan cemas berlebihan.
 
Diakui Jerinx, pernyataan resmi dari Jokowi dijadikan sebagai dasar dalam setiap aksi maupun dalam memandang pandemi Covid-19. Lalu, Jerinx masuk pada keberatannya atas beberapa pertimbangan JPU dalam tuntutan. Salah satu pertimbangan JPU yang dinilai tidak memiliki indikator atau dasar yang jelas adalah perbuatan Jerinx melukai  perasaan dokter se- Indonesia yang sedang menangani virus Corona.
 
"Saya dituduh menyakiti perasan seluruh dokter di Indonesia yang menanggani Covid ini.  saya rasa tuduhan yang sangat, sangat tidak masuk akal dan tidak masuk di nalar. Balik lagi statistik dan survei, apakah jaksa dan dokter orang mewawancarai semua dokter dari Sabang sampai Merauke? Jika ada  tunjukkan saya ingin melihat," kata Jerinx.
 
Justru, dalih Jerinx,  ada banyak dokter yang sepakat dan setuju dengan dirinya, terutama berkaitan dengan validitas rapid test dan syarat administasi rapid test bagi ibu hamil yang ingin mengakses layanan kesehatan.
 
Selain itu, kata Jerinx, IDI Makassar, IDI Tabanan, dan IDI Gianyar, memberikan tanggapan terkait hasil rapid test palsu untuk mendukung pernyataannya. "Banyak dokter, akademisi yang setuju dengan apa yang saya lakukan, salah satunya ada di sini, kawan diskusi saya, dokter Tirta namanya," katanya.
 
Di bagian akhir pembelaannya, Jerinx kemudian menyinggung sikap dr Suteja  yang melarang dr Tirta menjadi saksi meringankan untuknya. Bahkan, Jerinx juga menuding jika dr Suteja melarang anggota IDI se-Bali untuk ikut campur dalam kasus ini.
 
"Minggu lalu sebenarnya dr Tirta hadir sebagai saksi meringankan saya di sini, namun oleh dr Suteja Ketua IDI Bali beliau ditelepon, ditekan, diancam, untuk tidak datang ke mari, tidak boleh membantu saya, tidak boleh meringankan saya, tidak boleh ikut campur," kata Jerinx.
 
Tak hanya itu, Jerinx juga meminta majelis hakim untuk mempertimbangkan sikap dr Suteja dinilai bermain aman. Sebab, kata Jerinx, saat bersaksi dalam persidangan dr Suteja mengaku tidak ingin memenjarakan Jerinx dan menilai Jerinx orang baik. Namun,  berbanding terbalik saat berbicara dengan dr Tirta dengan  menyatakan tidak ada maaf bagi Jerinx.
 
"Bagi saya ini lucu dari awal permasalahan saya dari IDI ini. dr Tirta sudah mengajukan saran kepada dr Suteja agar ditempuh jalur mediasi. Bukan hanya dr Tirta ada IDI Tabanan, IDI Gianyar juga. Jadi, dr Suteja dengan kakunya kepada dr Tirta ada saksinya, mengatakan "tidak  ada maaf bagi Jerinx ini. Tapi Mengapa dia tidak mau mediasi? Tidak ada maaf artinya yang mulai harus mengerti kan, beliau ingin menghukum saya," kata Jerinx.
 
Sidang kemudian dilanjutkan dengan memberi kesempatan kepada tim penasihat hukum Jerinx yang dikomandoi I Wayan Gendo Suardana untuk membacakan nota keberatan setebal 247 halaman.
 
Dalam pledoi yang dibacakan secara berapi-api itu, membantah semua argumen hukum dalam tuntutan JPU dan meminta majelis hakim supaya membebaskan Jerinx dari segala dakwaan dan tuntutan serta memulihkan nama baik Jerinx.
 
Seusai sidang, dr Tirta  membenarkan ucapan Jerinx bahwa dirinya mendapat intervensi dari dr Suteja supaya tidak jadi saksi meringankan bagi Jerinx kerena dianggap menciderai organisasi IDI.
 
"Memang dari Ketua IDI Bali, Pak Teja (dr Suteja) mengatakan 'itu urusan organisasi regio dan Tirta ga usah ikut campur, kalau soal mediasi kami enggak mau biarkan hukum yang berjalan karena pidana ga bisa mediasi. Saya ditelepon Pak Teja, kalau bisa ga usah datang  ke sidang karena kesannya sesama teman sejawat akan berantem dan jangan saksi meringankan," ujar dr Tirta.
 
Pernyataan dr Tirta ini dibantah oleh Sekretaris IDI Bali dr I Made Sudarmaja. Dia memastikan bahwa  IDI Bali tidak pernah melarang atau mengintervensi dr Tirta untuk menjadi saksi meringankan Jerinx. "Yang pasti dari IDI tidak pernah melarang dia untuk menjadi saksi. Ga ada pembicaraan ke arah sana," tegasnya saat dikonfirmasi via telepon.
 
Sudarmaja mengaku tidak mengetahui jika dr Sutedja menghubungi dr Tirta secara pribadi. Namun, dia yakin dr Sutedja tak akan melarang dr Tirta untuk bersaksi bagi Jerinx. "Saya enggak tahu secara pribadi. Silakan tanya ke Pak Sutedja. Tapi saya yakin Pak Sutedja tidak ada melarang untuk bersaksi ya," pungkasnya.
wartawan
Valdi S Ginta
Category

Moralitas yang Runtuh, Pendidikan yang Luka dalam Buku “Dua Wajah Bangsa”

balitribune.co.id | Buku Dua Wajah Bangsa antara Moralitas Politik dan Pendidikan karya I Komang Warsa bukan sekadar kumpulan esai dan Opini. Jeritan intelektual tergambar nyata dari judul-judul dalam buku ini. Keresahan seorang pendidik sekaligus pengamat politik yang jengah melihat wajah bangsa yang terus terbelah antara cita-cita luhur pendidikan dan praktik politik yang pragmatis dan sering kali manipulatif.

Baca Selengkapnya icon click

Boat Cepat Karam di Tanjung Sanghyang Lembongan, Lebih dari 100 Penumpang Selamat

balitribune.co.id | Nusa Penida - Sebuah boat cepat karam di Tanjung Sanghyang Lembongan, Nusa Penida, Klungkung, Rabu (4/6). Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 Wita, ketika boat tersebut hendak bertolak dari Nusa Lembongan menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

PNM Cabang Denpasar Kobarkan Semangat Pancasila dan “Beta Selalu Ada” di Momen HUT PNM ke-26

balitribune.co.id | Denpasar - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Denpasar menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang diikuti oleh seluruh insan PNM di lingkungan cabang Denpasar, Senin (2/6). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen PNM dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan memperkuat semangat persatuan di tengah keberagaman.

Baca Selengkapnya icon click

Tim Terbaik SIC Batch 6, Generasi Solutif Berbasis IoT & AI

balitribune.co.id | Jakarta - Samsung Electronics Indonesia resmi mengumumkan enam tim terbaik dari program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6 2024/2025, menandai puncak dari rangkaian pelatihan teknologi terdepan yang mencakup Coding & Programming, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

"QRIS Cross Border" Resmi Mengudara di Bali, Transaksi Wisatawan Kian Praktis, Ekonomi Daerah Diuntungkan

balitribune.co.id | Denpasar - Langkah konkret digitalisasi sistem pembayaran kembali digaungkan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali. Bersama Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Bali, BI meluncurkan komitmen bersama untuk memperluas akseptasi QRIS Cross Border sekaligus merilis Paket Wisata QRIS Cross Border Bali, dalam pembukaan Bali Jagadhita VI 2025, Senin (2/6), di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar.

Baca Selengkapnya icon click

Jelang Idul Adha, Pertamina Lakukan Penyaluran Fakultatif 278 Ribu Tabung LPG di Bali

balitribune.co.id | Denpasar - Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 6 Juni 2025, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menyalurkan tambahan sebanyak 278.320 tabung LPG 3 kilogram untuk wilayah Bali. Tambahan ini setara dengan 104,04 persen dari konsumsi harian normal, guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan saat libur panjang yang juga bertepatan dengan akhir pekan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.