Diposting : 8 November 2023 15:56
RG/EK - Bali Tribune
balitribune.co.id | Badung – Terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) Pemerintah Daerah Kabupaten Badung, Mayukha Mala Zumira (20) merasa sangat bersyukur. Hal ini lantaran Yukha pernah merasakan langsung manfaatnya ketika sakit dan berobat ke Puskesmas. Ia menuturkan bahwa dirinya tidak dikenai biaya sepeserpun lantaran seluruh biaya pengobatannya ditanggung oleh Program JKN.
“Ketika mengalami demam dan tidak enak badan, tanpa pikir panjang saya langsung pergi berobat ke Puskesmas. Terima kasih Pemerintah Daerah Kabupaten Badung yang telah memperhatikan kami melalui kepesertaan Program JKN. Berkat JKN saya dan keluarga bisa berobat dengan tenang,” ujar Yukha.
Saat mengakses pelayanan kesehatan di Puskesmas, Yukha mengaku puas dengan pelayanan yang diterima. Ia tidak menemukan kendala ketika menggunakan JKN dari segi alur pelayanan dan proses adiministrasinya. Selain itu Yukha juga menyatakan jika ruang tunggunya nyaman dan pegawai Puskesmas-nya ramah serta dirinya tidak merasakan diskriminasi, hal tersebut semakin membuat Yukha semakin terkesan.
“Dengan menjadi peserta JKN, Saya tak perlu merasa khawatir jika sewaktu-waktu harus berobat. Pasalnya, seluruh biaya pengobatan ditanggung JKN asalkan sesuai dengan indikasi medis dan tidak perlu merogoh kantong dalam-dalam untuk membayar biaya berobat,” ungkap Yukha.
Sebagai peserta JKN, selain haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, Yukha juga mengapresiasi prinsip gotong royong yang terkandung di dalam Program JKN, di mana iuran peserta yang sehat membantu peserta yang sakit. Yukha berharap ke depannya ia akan selalu dianugerahi kesehatan agar iuran yang dibayarkan oleh Pemerintah Daerah dapat bermanfaat bagi Masyarakat luas yang membutuhkan.
Selain pelayanannya baik, di era yang serba canggih, Yukha tidak ingin ketinggalan zaman dengan turut mengunduh Aplikasi Mobile JKN. Berkat adanya fitur antrean online pada Aplikasi Mobile JKN, ia tidak perlu menunggu lama-lama lagi di fasilitas kesehatan hanya untuk mengambil nomor antrean.
"Dengan adanya antrean online ini, saya jadi bisa ambil nomor antrean dari rumah. Saya dapat memperkirakan waktu yang tepat untuk datang ke rumah sakit sesuai dengan nomor antrean, sehingga tentu saja menurut saya ini sangat efisien dari segi waktu maupun tenaga. Saya berharap, berbagai kemudahan ini bisa makin banyak diketahui masyarakat sehingga mereka bisa memanfaatkannya untuk mengakses layanan kesehatan dengan lebih mudah. Sukses selalu BPJS Kesehatan," jelasnya.
Yukha menambahkan jika melalui Aplikasi Mobile JKN para penggunanya dapat memperoleh beragam manfaat serta informasi tentang hak, kewajiban, dan prosedur pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku .
“Semoga program ini akan terus ada bagi masyarakat, karena tanpa JKN pasti saya akan mengeluarkan biaya setiap berobat. Terimakasih Program JKN yang sangat luar biasa,” jelas Yukha.
Lebih lanjut Yukha menuturkan jika ia pun sudah mengikuti Skrining Riwayat Kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN. Melalui skrining ini, Ia dapat mengetahui sedini mungkin potensi risiko penyakit yang bisa saja saya idap, misalnya diabetes mellitus, hipertensi, ginjal kronis, dan jantung koroner. Dengan begitu, maka risiko penyakit bisa dicegah sebelum penyakit tersebut muncul.
Jika pengguna aplikasi tersebut terdeteksi memiliki risiko rendah, maka akan tercantum saran-saran kesehatan seperti anjuran pola hidup sehat dan latihan fisik rutin minimal 30 menit setiap hari. Akan tetapi jika hasil skrining kesehatan memiliki risiko sedang hingga berat, maka akan muncul pemberitahuan untuk segera memeriksakan kesehatan di FKTP tempatnya terdaftar.