Jokowi: Jati Diri TNI Harus Terus Diperkuat | Bali Tribune
Diposting : 7 October 2016 13:16
Djoko Moeljono - Bali Tribune
presiden
Joko Widodo

DALAM peringatan HUT ke-71 TNI, Rabu (5/10), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap prajurit TNI dan Keluarga Besar TNI, termasuk kepada anggota TNI yang sedang melaksanakan tugas mulia menjaga kehormatan bangsa dan negara di wilayah Tanah Air dan seluruh penjuru dunia. 

Ucapan selamat ini disampaikan Presiden melalui amanat tertulisnya secara berantai ke seluruh jajaran TNI di Tanah Air, kemarin. Presiden berkeyakinan bahwa dimanapun prajurit TNI berada, disitu kedaulatan dan kehormatan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal IKa, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Sang Merah Putih terus terjaga dan terus ditegakkan.

Presiden Jokowi juga menyampaikan, kehadiran TNI dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian menjadi semakin penting, karena tantangan yang dihadapi bukan terbatas pada perang terbuka, tapi perang asimetris, persaingan ekonomi, persaingan diplomasi, persaingan teknologi, dan persaingan soft power.

Sehubungan dengan itu, jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional harus terus diperkuat. Presiden percaya apabila TNI terus berdiri bersama-sama rakyat, terus senapas dengan rakyat, terus menjadi tentara rakyat, maka Indonesia akan menjadi bangsa pemenang dalam kompetisi global.

Sebagai tentara pejuang, TNI mempunyai semangat pantang menyerah dalam mempertahankan setiap jengkal NKRI dan menjaga sumber daya alamnya. Sebagai tentara nasional, TNI juga harus menjaga kebhineka tunggal ikaan Indonesia, dan sebagai tentara professional, TNI akan terus meningkatkan kecanggihan alutsistanya dan kemampuan prajuritnya dengan melakukan latihan-latihan berkesinambungan.

Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari itu semua, negara percaya bahwa prajurit dan Keluarga Besar TNI harus sejahtera, dimanapun mereka bertugas.

Presiden juga menyitir kutipan yang pernah disampaikan Panglima Besar Jenderal Soedirman, “Satu hal yang akan terus menjadi hak milik Indonsia, walaupun mengalami perubahan adalah TNI”.

Indonesia kini berada dalam ambang sejarah baru melalui perjalanan Indonesia menjadi negara maju, dalam perjalanan ini TNI perlu melakukan modernisasi teknologi pertahanan Indonesia dibangun diatas industri pertahanan nasional yang kuat dengan kandungan lokal yang besar dan perlu juga modernisasi non fisik guna menghadapi tantangan baru seperti perang asimetris, persaingan ekonomi, persaingan diflomasi, persaingan teknologi dan persaingan soft power, semuanya harus diatasi dengan pola pikir serta langkah-langkah modern.

Diaakhir amanatnya,. Presiden menyampaikan, ketika Indonesia menjadi bangsa pemenang di era kompetisi global, disitu peran TNI tak terbantahkan, saat nanti Indonesia menjadi negara maju didalamnya termasuk TNI yang modern dan professional. “Ketika Indonesia menjadi poros maritim dunia, disitu TNI menjadi kekuatan yang disegani dunia. Terus pegang teguh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit,” ujar Presiden.