BALI TRIBUNE - Target Soft Opening Kebun Raya Gianyar, yang berlokasi di Banjar Pilan, Kerta, Payangan yang direncanakan 17 Juli 2017, dipastikan berjalan sesuai rencana. Bahkan Pemkab Gianyar sudah menyiapkan anggaran senilai Rp 12,5 M dan proses penataan dan perbaikan akses jalan akan digarap mulai pertengahan Mei. Hal itu ditegaskan oleh Kepada Dinas PU Gianyar, I Nyoman Nuadi, Kamis (27/4).
Disebutkan, ada berbagai fasilitas yang akan dibangun, untuk menunjang kelayakan Kabun Raya Pilan. Di antaranya, pengaspalan, pembuatan candi bentar, pavingisasi areal dan jalan kaki. Namun di awal pengerjaannya, Dinas PUP terlebih dahulu memprioritaskan pembuatan aspal.
Sebab hingga saat ini, sepanjang 4.275 meter dari Jalan Raya Provinsi hingga Kebun Raya Pilan keadaannya masih buruk. Yakni, 475 meter jalannya masih berupa tanah merah, sementara sisanya berupa aspal begelombang dan berlubang. Karena hal tersebut, kebun raya ini masih belum nyaman untuk dikunjungi. “Kami sudah melakukan tanda tangan kontrak untuk pembuatan aspal. Sehingga, bulan depani proses pengerjaannya sudah bisa dilakukan,” tegasnya.
Terkait biaya penataan ini, pihaknya menganggarkan Rp 12,7 miliar. Idak hanya pengaspalan dan penataan di sepanjang 4.275 meter di areal kawasan Kebun, namun pengaspalan juga dilakukan di jalan di wilayan banjar hingga titik jaluaar utama. “Dalam penataan ini juga termasuka pembangunan Candi bentarm, Candi kurung, bangunan Pos dna banguan kantor. “Proses penataan kami mulai dari kawasan kebun raya kemudian berlanjuat ke akses jalan laiannya,” tambahnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Penelitian Pembangunan (Litbang) Gianyar, I Gede Widarma Suharta mengataka, dalam membuat fasilitas di kebun raya itu, pihaknya juga menggandeng LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Dalam hal ini, LIPI menyumbangkan dana sebesar Rp 500 juta, untuk memperdepatan pengembangan dan pembangunan kebun raya itu.
Kata Widarma, ada berbagai flora dan fauna yang menyebabkan Pemda Gianyar mengembangkan kebun, yang selama ini menjadi hutan rakyat Pilan itu. Di antaranya di sana terdapat 382 tanaman, yang sebagian besar hanya ada di khawasan tersebut. Dan, sebanyak 36 jenis burung yang saat ini hampir punah juga masih terdapat di sana.
“ tidak hanya sebagai objek wisata, khawasan ini juga diperintukkan untuk penelitian. Sebab di sini ada beberapa hewan langka dan tanaman unik yang hanya tumbuh di sana,” pungkasr Widarma.