balitribune.co.id | Negara - Tahapan Pemilu 2024 telah mulai bergulir. Salah satu yang terus berproses adalah pemutakhiran data pemilih. Setiap bulannya dilakukan update data pemilih dengan sinkronisasi data kependudukan yang ada di Jembrana. Pada semester kedua tahun 2022 ini terungkap jumlah pemilih terjadi peningkatan dibandingkan pemilu dan pilkada sebelumnya.
19 bulan menjelang Pemilu 2024, data pemilih hingga kini masih terus di mutakhikan. Bahkan data pemilih untuk acuan daftar pemilih pada Pemilu 2024 ini kini dilakukan update setiap bulannya. Berdasarkan data yang diperoleh di KPU Kabupaten Jembrana, pada bulan Mei lalu jumlah pemilih di Kabupaten Jembrana setelah dilakukan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan sebanyak 237.525. Hingga Rabu (29/6/2022) terdapat jumlah pemilih baru sebanyak 70 pemilih dan ada 49 pemilih tidak memenuhi syarat (TMS).
Sehingga total data pemilih berkelanjutan pada bulan Juni ini sudah mencapai 237.546 pemilih. Dibandingkan data pemilih pada pemilu sebelum-sebelumnya, terjadi peningkatan jumlah data pemilih berkelanjutan bulan Juni tersebut. Pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu Legislatif 2009 jumlah pemilih 202.296, DPT Pemilihan Presiden 2009 jumlah pemilih 205,356. Pada Pemilu Legislatif 2014 DPT sebanyak 222.129 pemilih dan Pemilihan Presiden 2014 DPT sebanyak 222.732. Begitupula pada Pemilu 2019 DPT 235.284 pemilih.
Begitupula apabila dibandingkan dengan data pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sebelum-sebelumnya. Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana 2010 tercatat dalam DPT sebanyak 214.550 pemilih. DPT Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana 2015 sebanyak 225.386 pemilih dan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana 2020 tercatat dalam DPT sebanyak 236.746 pemilih.
Ketua KPU Kabupaten Jembrana, I Ketut Gde Tangkas Sudiantara mengakui adanya penambahan jumlah pemilih. Menurutnya, update data pemilih untuk pemilu ini dilakukan setiap bulannya. Pemutakhiran data pemilih berkelanjutan tersebut menurutnya diperoleh setelah melakukan sinkronisasi data kependudukan setiap bulannya.
Dikatakannya juga setiap triwulan dilakukan rekapitulasi pemutakhiran data pemilih berkelanjutan serta dikordinasikan dengan instansi terkait. “Berdasarkan hasil kordinasi dengan Bawaslu Kabupaten Jembrana, Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Jembrana, Polres Jembrana dan Kodim 1617/Jembrana,” ujarnya.
Ia juga menyatakan dalam pemutakhiran data pemilih berkelanjutan bulan Juni tidak ada perbaikan terhadap data pemilih. Menurutnya data awal yang digunakan acuan untuk update pada pemutakhiran data pemilih berkelanjutan ini adalah DPT Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana tahun 2020 yang diterus di update dengan data kependudukan.
Ia mengakui jumlah pemilih baru lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pemilih tidak memenuhi syarat (TMS). Ia mengakui kondisi pemilih baru yang juga dipengaruhi pertambahan penduduk menurutnya lebih banyak dibandingkan dengan pemilih tidak memenuhi syarat. Nantinya menjelang pemilu hasil pemutakhiran data pemilih berkelanjutan ini akan disandingkan kembali dengan data kependudukan secara nasional di pusat.