balitribune.co.id | Bangli - Keberadaan hewan jenis rusa di Banjar Undisan Kaja, Desa Undisan, Kecamatan Tembuku sejatinya sudah terdeteksi sejak dua tahun lalu. Awal keberadaan hewan mamalia ini berjumlah dua ekor. Seiring berjalannyawaktu jumlah populasi rusa alami peningkatan.
Tokoh masyarakat Undisan Kaje, Wayan Muliana mengatakan awal keberdaan hewan rusa hanya dua ekor saja. Hewan bertanduk tersebut mencari makanan di lahan tegalan milik warga. Jika malam hari hewan rusa tersebut beristirahata kadang dikandang sapi milik warga. “Selain makan rumput liar hewan yang juga disebut menjanganan tersebut makan rumput pakan sapi, selain itu memakan umbi-umbian yang ditanam pemilik lahan,” ujarnya, Kamis (21/12/2023).
Lanjut Wayan Muliana karena hewan tersebut masuk kategori dilindungi, maka untuk menjaga keberadaanya, maka hasil musyawarah warga masyarakat dibuatkanlah pararem. Dalam pararem tersebut diatur tidak diperbolehkan melakukan perburuan. Selain itu warga diminta untuk ikut serta berpartisipasi menjaga keberadaan rusa tersebut. ”Dalam pararem memang tida diatur terkait sanksi, namun oleh warga kami ditaaati. Diosamping itu warga dari luar juga dilarang meklakukan perburuan,” ujar pria yang juga Kelian Pecalang Banjar Adat Undisan Kaja ini.
Lanjut Wayan Muliana karena merasa nyaman dihabitanya, seiring berjalannya waktu jumlah populasi rusa terus meningkat. Dari kasat mata jumlah populasi rusa kini sekitar 15 ekor. Rusa tersebut tergolong jinak, bahkan hingga masuk ke pekarangan warga.
Disinggung penyebab meningkatnya jumlah populasi rusa, kata Wayan Muliana kemungkinan terjadi migrasi rusa dari habitan aslinya di seputaran kawasan hutan Desa Suter ke sini. “Jika kondisi ini tetap terjaga dan jumlah populasi terus meningkat, nantinya bisa kembangkan menjadi obyek wisata,” ungkap Wayan Muliana.