balitribune.co.id | Denpasar - Masyarakat Bali diimbau agar lebih hati-hati jika menerima daftar nama tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bali yang menjadi kru di kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Pelabuhan Yokohama, Jepang. Mengingat hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri tidak pernah memberikan daftar nama TKI asal Bali itu kepada Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) dan ESDM Provinsi Bali, IB Ngurah Arda di Denpasar, Kamis (27/2). Dia menyampaikan sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri dalam hal ini adalah Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia.
"Intinya bahwa, negara saat ini sudah melakukan upaya-upaya penyelamatan terhadap saudara-saudara kita yang bermasalah. Pemerintah pusat sebagaimana kita ketahui telah melakukan upaya-upaya negosiasi dengan Pemerintah Jepang," terangnya.
Seperti diketahui, dua kapal pesiar yakni Diamond Princess dan World Dream telah melakukan masa karantina di Pelabuhan Yokohama Jepang dan Hong Kong beberapa waktu lalu karena terdapat penumpang yang positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Di kapal pesiar Diamond Princess terdapat Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bali yang menjadi anak buah kapal (ABK).
"Jadi kita doakan mudah-mudahan pemulangan saudara-saudara kita itu bisa berjalan dengan cepat dan sesuai dengan harapan mereka itu bisa sampai dengan selamat, bisa bertemu kembali dengan keluarganya di Bali," ucap Arda.
Menurut dia, sejak awal dikarantina, pihaknya sudah berusaha mencari data-data TKI asal Bali secara keseluruhan. "Dengan harapan siapa tahu dengan diketahui data keseluruhan kita mengetahui saudara-saudara yang dari Bali. Namun ternyata data-data itu tidak diberikan dan dengan tegas pihak Kemenlu sampai saat ini tidak pernah merilis daftar nama-nama. Kalau pun ada daftar nama-nama yang beredar di masyarakat tolong jangan percaya begitu saja. Jadi tanyakan kepada pejabat yang berwenang tentang kebenaran dari hal tersebut," tegasnya.
Pihaknya pun telah menjajaki agen-agen yang mengirim tenaga kerja khususnya yang bekerja di kapal pesiar. Namun dari hasil penjajakan yang dilakukan, tidak ada satupun yang menyatakan yang bersangkutan memberangkatkan TKI asal Bali ke Diamond Princess.
"Kami minta kepada keluarga tolong bersabar, sebab upaya-upaya penyelamatan sudah dilakukan oleh negara. Jadi mohon doanya. Jadi pemerintah sudah menangani dan sudah melakukan perlindungan dan usaha-usaha percepatan dari pemulangan mereka. Kita mohon bersabar dan tentunya tidak lupa untuk berdoa," katanya.