Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Kambing Kurang Diminati Peternak Gianyar

Bali Tribune / KAMBING - Peternak kambing di Gianyar.

balitribune.co.id | Gianyar - Pemeliharan mudah, murah dan harga tinggi, tak serta merta memagnet animo peternak di Gianyar. Padahal selain permintaan sangat tinggi ketersediaan pakan juga sangat berlimpah. Alhasil pemenuhan daging kambing harus mengandalkan produksi kabupaten tetangga.

Kabupaten Gianyar yang memiliki lahan perkebunan yang luas, namun sebagian warga tidak tertarik untuk memelihara ternak kambing. Potensi pakan dedaunan di Gianyar Utara sangat melimpah, sehingga potensi tersebut terbuang begitu saja. Kabid Pembibitan dan Produksi Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar Anak Agung Parwata, Senin (8/1/2-23), mengungkapkan jika Gianyar memiliki lahan perkebunan yang luas. ,jadi, potensi pakan dedaunan di Gianyar Utara sangat melimpah. "Namun sebagian besar warga tidak tertarik untuk memelihara ternak kambing," ungkapnya.

Disebutkan, justru di Wilayah Gianyar Utara yang banyak tersedia pakan,  masih sedikit yang memelihara ternak kambing. Sedangkan kecamatan yang terbanyak memelihara kambing justru di Kecamatan Blahbatuh dengan populasi 327 ekor dan Gianyar sebanyak 290 ekor. "Bila dibandingkan dengan Kabupaten lain di Bali, populasi kambing di Gianyar masih kecil, populasinya masih seribuan," jelas Agung Parwata.

Sedangkan di wilayah kecamatan yang potensi hijau daun berlimpah seperti Kecamatan Payangan justru tidak ada peliharaan kambing. Untuk Kecamatan Tampaksiring terdapat 37 ekor dan kecamatan lainnya rata-rata 50 ekor. "Populasi kambing di bawah seribuan, tahun 2022 populasi hanya 891 ekor, sedangkan potensi yang bisa dikembangkan sampai puluhan ribu ekor," jelas Wayan Sudirka. Harapannya, di wilayah Gianyar Utara kepada petani agar bisa mengembangkan ternak kambing, karena potensi pakan masih sangat melimpah. "Disamping itu, kotorannya sangat bagus sebagai pupuk, apalagi untuk pupuk jeruk dan tanaman lain," jelasnya lagi.

Sedangkan untuk konsumsi daging kambing, Gianyar masih bergantung dengan ternak kambing dari Karangasem dan kabupaten lain. Disisi lain, ternak kambing luar Bali tidak bisa bebas masuk ke Bali kecuali sudah mengantongi surat dari Dinas Peternakan setempat dan dinyatakan sehat. Hal ini untuk mencegah adanya penyakit kambing luar menular di Bali. "Potensi untuk konsumsi sangat tinggi, kebutuhan daging sampai 4 ribu ekor pertahun, sedangkan kita (Gianyar) baru memenuhi seribuan," tambahnya.

Untuk pemeliharaan juga tidak begitu susah, yang terpenting kebersihan kandang dan pasokan pakan memadai. "Harapan saya, petani bisa mencot peluang ini, pasar masih sangat terbuka," tutupnya.

wartawan
ATA
Category

Dukung Petani Lokal, Diperpa Badung Gelar Badung Promo Tani

balitribune.co.id | Mangupura - Dinas Pertanian dan Pangan (Diperpa) Kabupaten Badung kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan petani lokal melalui kegiatan rutin bertajuk "Badung Promo Tani". Kegiatan ini digelar pada Jumat (1/8) di area parkir selatan Lapangan Mangupraja Mandala, Puspem Badung.

Baca Selengkapnya icon click

Frank & co. Hadirkan Gerai ke-53 di Mal Bali Galeria dengan Konsep Terbaru

balitribune.co.id | Mangupura - Frank & co., luxury jewellery brand terkemuka di Indonesia yang berada dibawah naungan Central Mega Kencana (CMK) membuka gerai ke-53 di Mal Bali Galeria, Kuta Kabupaten Badung, Jumat (1/8). Gerai ini hadir dengan konsep baru yang mengedepankan kemewahan, keanggunan klasik, dan kenyamanan maksimal.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Barong Brutuk Terunyan Diusulkan Jadi WBTB

balitribune.co.id | Bangli - Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli tahun ini mengusulkan satu unsur budaya untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTB) Indonesia. Adapun yang diajukan adalah tarian Barong Brutuk,  Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Akhir 2025 TPA Suwung Tutup Permanen, Mulai 1 Agustus Tidak Terima Sampah Organik

balitribune.co.id | Denpasar - Terhitung mulai 1 Agustus 2025, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Sarbagita Suwung tidak lagi menerima kiriman sampah organik. Selanjutnya, TPA seluas 32,4 hektare ini akan ditutup secara permanen pada akhir Desember 2025. Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam siaran pers pada Rabu (30/7).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.