
balitribune.co.id | Denpasar - Pasca gempa di Karangasem, Sabtu (16/10) dinihari, dan beberapa kali gempa susulan di Bangli, sejumlah aparat TNI dari Komando Kewilayahan (Kowil) Kodam IX/Udayana langsung bereaksi cepat. Mereka turun membantu evakuasi para korban dan penanganan lebih lanjut serta melakukan pembersihan jalan akibat longsor.
"Pihak Kodam IX/Udayana menerjukan sejumlah personel dari Kodim 1626/Bangli, Yonzipur 18/YKR sebanyak 2 Satuan Setingkat Pleton (SST) yang dikerahkan untuk menanggulangi bencana alam di wilayah Kabupaten Karangasem dan Bangli. Serta menyiagakan 1 SSK dari Yonif 900 Raider/SBW sebagai satuan cadangan penanggulangan bencana," ujar Kapendam IX/Udayana Letkol Kav Antonius Totok YP, Minggu (17/10), seraya menuturkan, gempa bumi tersebut terjadi pada titik koordinat 8.32 LS, 115.45 BT, yang berpusat di 8 km Barat Laut, Kabupaten Karangasem, di kedalaman 10 km.
Dari 2 SST Yonzipur 18/YKR terbagi menjadi 1 SST yang berkekuatan 30 personel yang dipimpin Letda Czi Edi Widodo melakukan penanganan bencana di wilayah Kabupaten Bangli (tepatnya di Desa Trunyan), dengan mengerahkan matriil berupa 1 unit truk NPS, 1 unit dump truck. Sedangkan 1 SST berkekuatan 30 personel yang dipimpin Mayor Czi Marbun melakukan penanganan di wilayah Kabupaten Karangasem, tepatnya di Desa Ban, Kecamatan Kubu.
Upaya maksimal kata Kapendam, terus dilakukan sebagai langkah untuk mengatasi dampak bencana lebih luas, seperti dari Kodim 1626/Bangli sampai saat ini terus membantu melakukan pembersihan jalan yang terkena longsor dan dilanjutkan menggunakan alat berat. Untuk kesiapan Posko bencana dan bantuan logistik serta kesehatan dikoordinir pemerintah daerah setempat.
Akibat guncangan gempa tektonik tersebut menyebakan korban jiwa dan kerugian, baik fasilitas umum maupun kerugian harta benda dari warga terdampak. Juga terjadi beberapa kali gempa susulan dan mengakibatkan tanah longsor di Bukit Abang, dan guguran material longsoran menutupi akses jalan Desa Buahan menuju Desa Abang Batu Dinding dan Desa Terunyan.
Bencana longsor juga menimpa tujuh rumah warga yang berada di Br. Cemara Landung, Desa Terunyan, mengakibatkan 7 korban diantaranya, 2 orang meninggal dunia atas nama Ni Kadek Wahyuni (25) dan Leonal Adi Putra (8). Juga 2 korban kritis yang langsung dirujuk ke RSUD Bangli dan 3 orang luka ringan mendapatkan perawatan di Puskesmas Kintamani IV di Desa Kedisan.
Selanjutnya, untuk bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Karangasem, dampaknya paling dirasakan di Kecamatan Kubu. Di mana Jalan Jatituhu, Dusun Ban dan jalan di Dusun Daya, Desa Ban sampai saat ini masih tertutup material longsoran. Mengakibatkan korban jiwa 1 orang atas nama Ni Luh Meriani (3) dan 2 orang mengalami patah tulang bagian kaki yaitu, Ni Nengah Mara (78) dan Ni Nengah Tila (48), serta beberapa warga setempat juga mengalami kerusakan dan kerugian harta benda.