Diposting : 10 August 2020 00:39
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Negara - Setelah lima bulan pandemic covid-19 melanda, Jembrana pertamakalinya mencatat kasus kematian pada pasien terkonfirmasi covid-19 pada Minggu (9/8). Kasus kematian pertama ini pada pasien ke-60 yang berusia pralansia dan memiliki penyakit bawaan diabetes militus (kencing manis).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Minggu kemarin, pasien terkonfirmasi positif covid-19 asal Jembrana pertama yang meninggal dunia adalah salah seorang warga Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan pasien berjenis kelamin wanita berusia 58 tahun tersebut meninggal dunia pukul 03.00 Wita saat menjalani perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar.
Atas persetujuan keluarga , penanganan jenazah pengusaha swasta ini akan sesuai protokol penanganan jenazah covid-19 di Denpasar. Dikatakannya . Sebelum dirujuk ke RSUP Sanglah, juga sempat menjalani perawatan di RSU Negara .Dengan kondisi klinis pneumonia ( infeksi akut pada jaringan paru ) serta ADHF(jantung ) sehingga membutuhkan ventilator sebagai alat bantu nafas. Ia mengakui pasien juga memiliki riwayat klinis lainnya yakni terdapat penyakit penyerta diabetes melitus .
Pasien terkonfirmasi positif berdasarkan hasil swab positif saat setelah menjalani perawatan di RSU Negara, bahkan hingga dipasang ventilator. Namun karena kondisinya terus memburuk akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah. Pasien meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUP Sanglah selama tujuh hari "Ini tercatat kasus pertama warga yang meninggal akibat covid-19 di Jembrana. " ujarnya. Bahkan tujuh orang yang memiliki kontak erat dengan pasien ini juga terkonfirmasi covid-19.
Diantaranya suami, anak , empat orang karyawan serta seorang bayi berumur tiga tahun yang juga anak dari salah satu pasien positif yang bekerja di tempat tinggal pasien meninggal dunia tersebut. Menyiapi kondisi ini, Gugus Tugas Jembrana juga sudah memberlakukan karantina keluarga untuk memutus penyebaran virus. Ia mengakui secara khusus karantina telah diberlakukan kepada salah satu keluarga dimana dalam satu pekarangan rumah terdapat tiga KK didalamnya.
Atas kasus kematian pertamakalinya di Jembrana karena covid -19, pihaknya kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi imbauan pemerintah terkait protokol kesehatan. Menurutnya sebelum ditemukan vaksin, pandemi covid-19 ini diyakninya masih terus berlangsung sehingga butuh ketaatan bersama guna memutus penyebaran virus . Terlebih Jembrana yang sejak awal minim kasus terkonfirmasi positif covid-19 kini sudah mencatatkan kasus pasien terkonfirmasi covid-19 meninggal dunia.
Ia mengaku covid-19 akan sangat beresiko bagi orang yang telah memiliki riwayat penyakit penyerta. "Covid-19 cukup berbahaya karena beresiko menimbulkan kematian sehingga kewaspadaan perlu dijaga. Namun bisa juga disembuhkan, terbukti angka kesembuhan di Bali dan Jembrana cukup tinggi, " tandasnya. Terkait perkembangan covid-19 di Jembrana secara kumulatif pasien terkonfirmasi mencapai 69 orang, sembilan orang masih dirawat dan pasien meninggal dunia satu orang.