balitribune.co.id | Negara - Hingga kini rabies masih menjadi zoonosis yang mengkhawatirkan. Bahkan angka kasus gigitan anjing positif rabies di Jembrana terus bertambah. Bahkan pada tahun 2023 ini kasus gigitan anjing postif rabies terjadi di seluruh kecamatan. Respon terhadap gigitan pun terus diintensifkan oleh instansi terkait baik terhadap korban gigitan maupun terhadap hewan penular rabies (HPR).
Kasus gigitan rabies di Jembrana kini terus mengalami peningkatan di Jembrana. Teranyar kasus gigitan positif rabies kembali terjadi di Desa Manggissari, Kecamatan Pekutatan. Berdasarkan informasi yang diperoleh Bali Tribune, Rabu (22/11), kasus gigitan anjing rabies ini oleh salah seorang warga setempat yang mengalami gigitan. Korban gigitan tersebut telah mendapatkan pennganan medis sesuai SOP gigitan HPR di Puskesmas I Pekutatan. Petugas Rabies Center pun turun melakukan respon awal terhadap kasus gigitan anjing tersebut.
Petugas medik veteriner setempat telah mengambil sampel otak anjing yang menggigit tersebut. Sampel tersebut dikirim ke Laboratorium Balai Besar Veteriner (BB Vet) Denpasar. Hasil pengujian di laboratorium menyatakan anjing yang menggigit tersebut positif rabies. Hasil tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan penelusuran di sekitar lokasi. Hasil trekking terhadap warga diketahui terdapat tiga warga lainnya yang juga digigit oleh anjing peliharaan warga tersebut. Satu diantara empat korban gigitan adalah anak usia 8 tahun.
Teranyar Tim Reaksi Cepat dari Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarkat Veteriner (Keswan Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Rabu (22/11/2023) kemarin juga sudah turun melakukan vaksinasi emergency di wilayah Banjar Manggissari. Perbekel Manggissari, I Ketut Wismawan mengatakan tim yang turun tersebut menyasar HPR di Banjar Manggissari lokasi anjing peliharaan warga yang positif rabies itu. "Sebenarnya sudah divaksin. Tim dari Kesmavet turun hari ini untuk vaksinasi emergency," ujarnya.
Kepala Bidang Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa mengatakan hasil sampel anjing positif rabies diterima, sehingga dilakukan upaya vaksinasi emergency di Manggissari. “Setelah kami terima hasil pemeriksaan sampel otak anjing tersebut dari laboratorium BB Vet Denpasar, kami sudah langsung turunkan tim untuk melakukan respon kasus gigitan positif rabies di wilayah Banjar Manggisari. Kami lakukan vaksinasi emergency terhadap HPR yang ada di wilayah lokasi terjadinya gigitan,” ungkapnya.
Sedangkan empat orang warga yang menjadi korban gigitan anjing positif rabies tersebut telah mendapatkan penanganan medis, termasuk warga luar Jembrana yang juga tergigit anjing yangs sama. "Satu di antaranya anak umur 8 tahun, tapi sudah di Gianyar. Kami mengarahkan agar ditangani di sana. Yang lainnya umur 38 tahun dan 60 tahun sudah juga ditangani. Satu orang masih kita lakukan pendekatan untuk VAR," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana I Gede Ambara Putra.