Kebakaran Pasar Ubud, Pedagang Rugi Rp 14, 5 M | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 28 September 2024
Diposting : 29 March 2016 16:35
habit - Bali Tribune
RAPAT – Suasana rapat pendataan kerugian dan rencana relokasi pedagang Pasar Seni Ubud Pasca Kebakaran, Senin (28/3)

Gianyar, Bali Tribune

         Total kerugian yang diderita 140 pedagang di Pasar Seni Ubud akibat kebakaran  mencapai Rp 14 Miliar. Angka itu didapatkan setelah dilakukan pendataan ke masing-masing pedagang pascakebakaran pasar tersebut.  Seorang pedagang yang menderita kerugian terbesar berkisar  Rp 500 juta, dan terkecil Rp 40 Juta.

Hal itu terungkap saat rapat instansi terkait, di Ruang Setda Pemkab Gianyar, Senin (28/3). Usai rapat, Asisten II Setda Gianyar I Ketut Astawa Suyasa  mengungkapkan angka kerugian itu  baru terbatas pada barang dagangan pedagang. Sementara  nilai kerugian bangunan masih dalam pendataan. Mengenai nasib pedagang, dipastikan akan menjadi prioritas. Maksudnya,  kendala-kendala yang dihadapi para pedagang mulai dari kredit sewa los hingga permodalan sudah dibahas.

"Musibah ini adalah force mayor, jadi  kami akan memohon keringan kepada pihak Bank agar di re-schedul serta cicilan untuk satu tahun ke depan diperingan. Untuk permodalan, Bapak Mentri Koperasi dan UKM sudah menfasilitasi  kredit ringan, " terang Suyasa.

Ditanya tentang  tempat relokasi sementara,  akan diupayakan di sekitar Pasar Ubud. Sebab dari kajian sementara, sejumlah titik masih memungkinkan untuk menampung 140 pedagang. "Namun semua pihak kami harap bersabar dan hati-hati. Karena setiap rencana relokasi pasti ada saja  gesekan-gesekan," ujarnya.

Secara terpisah, Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata menegaskan, jika  dirinya tidak ingin para pedagang yang  menjadi korban musibah itu  tambah sengsara lagi.  "Saya sudah instruksikan ke jajaran,  agar kepentingan  para pedagang yang mendesak  difasiliatasi agar secepatnya dapat beraktivitas  kembali, "tegasnya.

Untuk ke depannya, Bupati  Bharata berharap   agar musibah kebakaran ini  menjadi bahan evaluasi kesadaran  bersama.  Setidaknya, masalah  kelistrikan sering  menjadi pemicu kebakaran.  "Sejak dulu saya sudah mewanti-wanti agar instalasi listrik di pasar-pasar dikontrol rutin. Termasuk para pedagang agar tidak lalai memasang sambungan baru tanpa  mengindahkan standarisasi," wantinya.