BALI TRIBUNE - Maknai hari buruh dengan berbagi kegiatan sosial menjadi pilihan Federasi Serikat Pekerja (FSP) cabang Gianyar. Berbeda dengan peringatan hari buruh ditempat lain, FSP gelar kegiatan sosial yang bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Gianyar. Acara yang dilaksanakan di Wantilan Jaba Pura Dalem Agung Banjar Kawan Tengah, Desa Tampaksiring, Selasa (1/5) ini memberikan bingkisan kepada siswa kurang mampu serta bantuan kepada penyandang disabilitas.
Ketua Serikat Pekerja Pariwisata (SP-Par) Gede Oka Budhiartawan mengatakan, memperingati Hari Buruh Internasional kita harus memahami makna dari berbagi bersama, bukan menggagas demo. Ia menjelaskan bahwa SP bukan musuh dari pengusaha yang hanya bisa menuntut namun SP merupakan mitra dari pengusaha itu sendiri. “Melalaui kegiatan ini kami juga ingin mengubah mindset pengusaha yang takut untuk membuat serikat. Serikat Pekerja merupakan partner untuk memajukan perusahaan, karena perusahaan maju karyawan juga ikut sejahtera,” tambahnya.
Harapan ke depannya akan bermuncullan serikat-serikat baru untuk berbagi dan berdiskusi demi memajukan perusahaan dan kesejahteraan pekerja atau buruh. Gede Oka juga mengucapkan terimakasih kepada para donator yang telah memfasilitasi kegiatan ini dan kepada pemerintah yang telah memberikan ruangan secretariat untuk berdiskusi. “Ini merupakan apresiasi yang besar diberikan kepada kami, selain ditetapkannya hari buruh sebagai libur nasional, pemerintah daerah juga memfasilitasi kami dengan memberikan ruangan secretariat,” tutupnya.
Ketua Panitia Anak Agung Dalem Jagadhita mengatakan peringatan Hari Buruh internasional tahun ini mengambil tema may day is fun day yang maksudnya peringatan hari buruh ini agar dijadikan sebagai hari yang menyenangkan, melalui kegiatan bakti sosial. Bagi para pekerja sebagai semangat solidaritas dan produktivitas.
Lebih lanjut Dalem Jagadhita menjelaskan tujuan dari peringatan hari buruh ini “Untuk menciptakan sinergitas diantara pekerja, pengusaha dan pemerintah. Memperkuat kebersamaan, persaudaraan, jiwa kebangsaan sebagai alat pemersatu bangsa, memperkuat kebhinekaan dan meningkatkan ketahanan sosial khususnya bagi pekerja buruh,” jelasnya.
Peringatan hari buruh internasional kali ini memberikan warna tersendiri, karena diisi dengan berbagai kegiatan sosial seperti pemberian bingkisan kepada 56 siswa-siswi sekolah dasar berprestasi yang kurang mampu. Kegiatan donor darah dan kepedulian terhadap penyandang disabilitas di Yayasan Cahaya Mutiara Ubud dan Yayasan Kesayan Ikang Papa. Agung Dalem Jagadhita juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh donator dan BPBD Kabupaten Gianyar yang telah mengajak stafnya untuk mendonorkan darahnya.
Penjabat Bupati yang diwakili asisten administrasi pemerintahan dan kesejahteraan rakyat I wayan Suardana dalam sambutannya mengatakan peringatan hari buruh merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap kaum buruh khususnya di Kabupaten Gianyar. “Hari buruh seharusnya menjadi momentum bagi pekerja atau buruh untuk merayakan kemenangan atas berbagai pencapaian yang selama ini diperjuangkan. Dimana tujuannya agar pemaknaan peringatan hari buruh ini tidak identik dengan berunjuk rasa untuk menyuarakan aspirasi pekerja/buruh, akan tetapi membuat suatu gerakan/aksi yang bermanfaat bagi pekerja/buruh dan keluarganya serta masyarakat luas yang dilaksanakan dengan hati gembira”ujar Suardana.
Suardana juga mengingatkan bahwa di jaman modern ini permasalahan buruh bukan hanya pada ketersediaan lapangan pekerjaan ataupun masalah upah. Tantangan yang tidak kalah pentingnya adalah persaingan dikalangan tenaga kerja itu sendiri. Oleh karena itu peningkatan kapasitas buruh harus terus dilakukan. Mengingat berlakunya kebijakan masyarakat ekonomi ASEAN juga menuntut para buruh untuk mampu meningkatkan kapasitas agar siap bersaing di tingkat global.