Diposting : 13 December 2018 18:52
I Made Ari Wirasdipta - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Denpasar tembus empat besar nasional di Kejurnas Tinju Lampung, dengan meraih 4 medali terdiri dari 2 medali emas, 1 perak dan 1 medali perunggu.
Ajang yang berlangsung sejak 5 Desember lalu dan berakhir kemarin, diikuti petinju dari 24 provinsi di Tanah Air, termasuk Pertina Denpasar yang mewakili Bali. Pertina Denpasar mengutus 6 petinju dengan pelatih Yulius Bunga.
Hasil gemilang yang ditorehkan petinju Pertina Denpasar untuk Bali ini membuat senyum sumringah bagi seluruh masyarakat pecinta tinju di Bali terutama bagi Pengurus Pertina Denpasar yang diketuai Made Muliawan Arya "De Gadjah".
"Hasil kejurnas di Lampung, anak-anak (petinju) dapat 2 emas 1 perak dan 1 perunggu. Hasil ini buat saya sebagai pelatih sangat puas. Anak-anak sudah bermain maksimal dan sesuai arahan," ungkap pelatih yang akrab disapa Om Yul melalui pesan singkatnya, Rabu (12/12).
Lanjut dia, ada beberapa yang perlu diperbaiki lagi, terutama untuk Krispinus yang turun di kelas Layang Ringan 46 kg dan Goris di kelas welter ringan 64 kg.
"Semua main bagus dan sudah maksimal. Hanya khusus untuk Goris dan Ipin pada ronde ketiga kurang gencar. Mereka berdua menghujani lawan dengan pukulan di awal, tapi di akhir ronde agak kendor," akunya.
Menurutnya, justru di akhir ronde biasanya hakim lebih mengamati pukulan dari masing-masing petinju untuk menentukan pemenang.
Dari empat medali yang dibawa pulang, dijabarkan pelatih diperoleh Kornelis Kwangu Langu emas di kelas 49 kg, emas lagi satu dibawa pulang oleh Julio Bria yang turun di kelas 56 kg. Sedangkan medali perak diperoleh Krispinus di kelas 46 kg dan medali perunggu dibawa petinju Gregorius yang turun di kelas 64 kg.
Setelah sukses berlaga di China sebelumnya ditambah lagi dengan hasil yang didapat dari Kejurnas ini, Ketua Pertina Denpasar yang akrab disapa De Gadjah mengaku sangat bangga akan apa yang diraih oleh petinjunya.
"Dari saat berlaga di China hingga di Kejurnas Lampung, semua berkat ketekunan dan latihan yang disiplin dari para petinju. Kita semua wajib berbangga dengan usaha yang sangat maksimal dari petinju kita. Empat medali dengan dua emas dan satu perak serta satu perunggu adalah buah hasil dari kerja keras mereka selama latihan," kata De Gadjah yang terus hadir di setiap pertandingan.
Lanjut De Gadjah yang lebih membagakan lagi, dari enam petinju yang diboyong pada Kejurnas di Lampung, Kornelis terpilih sebagai sebagai petinju terbaik putra.
Dari jalannya pertandingan, kata De Gadjah ada sedikit kekecewaan saat laga Krispinus di atas ring. Penilaian hakim terkesan sangat berpihak pada lawan. Karena kenyataan dalam setiap ronde, Krispinus lebih menguasai dan banyak berikan pukulan. Bahkan lawan sempat mendapat hitungan dari wasit.
"Secara kasat mata saya melihat Krispinus menang mutlak. Bahkan lawannya sempat kedodoran dan dihitung wasit pada ronde ke tiga. Tapi yang buat kami semua kecewa justru penilaian akhir justru memenangkan pihak lawan Krispinus. Saya harap kekecewaan ini tidak membuat larut, karena kita harus menatap pada pertandingan ke depan untuk lebih memantabkan lagi," tutup Pria yang juga duduk sebagai Dewan DPRD Denpasar.