BALI TRIBUNE - Pengumuman kelulusan siswa SMP di Kabupaten Badung mendapat atensi khusus dari DPRD Badung. Kalangan legislator Badung bahkan sampai mengeluarkan "warning" agar dalam pengumuman nanti tidak ada aksi corat-coret dan konvoi kendaraan seperti yang terjadi pada pengumuman kelulusan SMA/SMK beberapa waktu lalu.
Dewan bahkan mendesak Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung segera mengeluarkan instruksi dan imbauan ke seluruh sekolah terkait pelarangan aksi ini. "Kami sangat berharap pengumuman kelulusan SMP tidak lagi diwarnai aksi corat-coret dan konvoi kendaraan seperti yang terjadi saat pengumuman SMA," tegas Ketua Komisi IV DPRD Badung, AAN Ketut Agus Nadi Putra, Selasa (30/5).
Ia pun minta kepada seluruh sekolah mengawasi anak didiknya pasca pengumuman. Pasalnya, pengumuman kelulusan kerap dijadikan ajang oleh para siswa untuk meluapkan kegembiraannya dengan melakukan aksi-aksi yang berlebihan, seperti corat coret seragam dan konvoi kendaraan.
Bila perlu Gung Nadi - panggilan akrab politisi asal Kerobokan ini mengharapkan saat pengumuman kelulusan, seluruh siswa SMP agar mengenakan pakaian adat dan melakukan kegiatan persembahyangan bersama di sekolahnya masing-masing. Selain itu pengumuman juga bisa dilakukan via online. Sehingga aksi nakal siswa bisa dicegah. "Bila perlu Disdikpora kami minta menginstruksikan kepada kepala sekolah agar saat pengumuman (kelulusan) semua siswa mengenakan pakaian adat," katanya.
Selain itu, instansi terkait seperti Satpol PP dan aparat kepolisian juga diimbau ikut mengawasi ulah para siswa agar tidak merayakan kelulusan secara berlebihan. "Aparat Satpol PP dan polisi juga kami minta ikut mengawasi dan mencegah aksi ini. Karena corat coret dan aksi konvoi ke jalan ini sangat meresahkan masyarakat," kata Gung Nadi.