Kemah Budaya Kota Denpasar, Berakhir | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 18 June 2016 12:13
rls - Bali Tribune
kemah
Kemah Budaya Kota Denpasar yang berlangsung selam 4 (empat) hari ditutup, Jumat (17/6) kemarin. Tampak Sekkot Denpasar, AAN Rai Iswara pukul kulkul menandai pembukaan kegiatan itu belum lama ini.
Denpasar, Bali Tribune
Untuk membuka kesadaran generasi muda Kota Denpasar tentang pentingnya upaya pelestarian budaya. Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Kebudayaan setempat menggelar Kemah Budaya di Subak Sembung Kelurahan Peguyangan Denpasar Utara. Kegiatan tersebut berakhir,Jumat (17/6) kemarin.
Sebelumnya, pembukaan Kemah Budaya ke-9 itu ditandai dengan pemukulan kulkul oleh Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara. Didampingi Plt. Kadis Kebudayaan Ni Nyoman Sujati dan Kabag Kesra Kota Denpasar IGN Bagus Mataram, Sekda Rai Iswara dalam sambutannya mengapresiasi keterlibatan kawula muda yang tergabung ke dalam Kader Pelestari Budaya Kota Denpasar melaksanakan kegiatan tersebut.
Rai Iswara berharap, melalui kemah budaya ini lahir gagasan maupun ide-ide cerdas dalam pelestarian kebudayaan khususnya kebudayaan yang ada di Kota Denpasar.
“Dimana ide-ide cerdas ini bisa terakomodasi dalam sebuah usul atau rekomendasi kepada Pemerintah maupun masyarakat. Dan kedepannya, dari kemurnian pola pikir Kader Pelestari Budaya itu akan terpola metode pelestarian yang akan kita upayakan bersama,”terangnya.
Menurut Rai Iswara, kader-kader budaya inilah benteng utama menjaga budaya yang sebagai nafas prosesi pembangunan di Kota Denpasar. “Karena tema budaya ini menjadi isu sentral visi dari pada Pemerintah Kota Denpasar,”imbuhnya.
Selain itu Rai Iswara menyebutkan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Denpasar dalam upaya perbaikan moral generasi muda agar tidak terpengaruh dalam kegiatan yang buruk didalam mengisi pembangunan di Kota Denpasar.
Kemah Budaya ini diikuti oleh 11 kontingen dari SMA Negeri maupun swasta se-Kota Denpasar. Tiap kontingen beranggotakan 4 orang yang terdiri dari 2 putra dan 2 putri.

Adapun kegiatan ini berisikan, ceramah umum, study lapangan, outbond, lomba karya tulis, lomba kesenian tradisional, lomba parum dan lomba keterampilan budaya berupa lomba membuat gebogan dan ngelawar.