Kembangkan UKM dan Koperasi Tahun 2021, Pemprov Bali Siapkan Sistem Tata Kelola SDM | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 15 November 2020 19:53
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / BANTUAN - Penyerahan bantuan pemerintah Bagi Pelaku Usaha Mikro

balitribune.co.id | DenpasarPemerintah Provinsi Bali tengah menyiapkan sistem tata kelola yang mencakup sumber daya manusia (SDM), kelembagaan serta sarana dan prasarana untuk mengembangkan koperasi dan usaha kecil dan menengah (UKM) di Bali pada tahun 2021. Hal ini disampaikan Gubernur Bali, Wayan Koster saat penyerahan secara simbolis penerima bantuan pemerintah Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bertempat di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Sabtu (14/11).

Ia menyatakan keseriusannya menata ekonomi Bali ke depan. Salah satunya adalah mengembangkan UKM dan Koperasi pada tahun 2021 mendatang. Hal tesebut sangat sesuai dengan visi misi Pemperintah Provinsi Bali "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" yang salah satunya fokus memperkuat adat istiadat, budaya dan dan kearifan lokal. “Ke depan saya ingin kembangkan industri kreatif berbasis branding Bali. Sebagai salah satu cara memperkuat kelembagaan tradisional kita yang meliput koperasi dan UMKM,” jelasnya. 

Kata dia, Bali merupakan pulau kecil yang tidak mempunyai sumber daya alam (SDA), namun terkenal akan kebudayaan dan adat istiadat yang unik sebagai pembeda dengan daerah lain. “Ini modal kita dalam mengembangkan ekonomi masyarakat. Sektor industri mikro kecil sebagai salah satu bentuk hasil kebudayaan kita, harus benar-benar mendapat perhatian serius, demi menumbuhkan ekonomi masyarakat Bali,” kata Gubernur Koster. 

Ke depan, ia berharap bantuan pemerintah pusat terutama Kementerian Koperasi dan UKM bisa terus ditingkatkan, menyangkut kelembagaan koperasi, penguatan SDM, sarana dan prasarana serta bantuan permodalan. "Saya menyampaikan apresiasi atas bantuan pemerintah pusat untuk keberlangsungan koperasi dan UKM di Bali pada masa pandemi Covid-19 ini," ucapnya. 

Lebih lanjut Gubernur Koster mengatakan, Pemerintah Provinsi Bali juga telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 10 juta  dan pemerintah kabupaten sebesar Rp 3 juta untuk 4 ribu koperasi di seluruh Bali. “Tentu bantuan pemerintah pusat ini sangat membantu dalam menghadapi pandemi ini,” tandasnya.

Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, Bali diprioritaskan dalam penerimaan bantuan kali ini. Mengingat ekonomi Bali yang sangat tergantung pada sektor pariwisata, serta UKM sebagai penunjang pariwisata tersebut.

Dia menyatakan pariwisata Bali perlu mempertahankan keunikannya. Karena itu sebagai daya tarik utama wisatawan, begitu juga untuk UKM agar terus memperhatikan ciri khas beserta kualitas mereka. “Kita harus bersyukur Gubernur Bali mempunyai visi pariwisata dan kebudayaan yang kuat,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga berpesan bagi penerima bantuan untuk menggunakan bantuan tersebut untuk kepentingan yang lebih produktif sebaik-baiknya. Menteri Teten mengaku ingin menyalurkan lebih banyak lagi bantuan ke Bali, namun pemerintah hanya menetapkan 12 juta bantuan saja, dan Bali adalah salah satu provinsi prioritas dengan jumlah lembaga yang mendapat bantuan terbanyak. “Tahun 2021 jumlah bantuan akan ditingkatkan lagi menjadi 20 juta, dan saya berkomitmen untuk Bali, agar tetap diprioritaskan,” janjinya.

Jumlah penerima bantuan di Provinsi Bali sebesar 131.693 usaha mikro dari usulan semula yang mencapai 214.118 usaha mikro. Masing-masing usaha akan menerima bantuan sebesar Rp 2,4 juta  dengan total nilai Rp 316 miliar lebih yang disalurkan melalui BNI dan BRI.