
balitribune.co.id | Denpasar - Kementerian Pariwisata Republik Indonesia bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau wisatawan terkait potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang di sejumlah destinasi wisata.
Berdasarkan data BMKG, berikut beberapa destinasi wisata utama yang harus diwaspadai yakni kawasan Puncak, Bandung Utara, Yogyakarta, Malang, dan Batu, berpotensi hujan siang-malam.
Kawasan pesisir, Bali dan Lombok, berpotensi adanya gelombang tinggi dan angin kencang. Untuk itu, pelaku perjalanan diminta menghindari aktivitas laut. Wilayah Labuan Bajo dan Nusa Tenggara Timur, diperkirakan hujan lebat dan angin kencang terutama sore hingga malam hari. Kawasan selatan Indonesia seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Kalimantan diperkirakan akan mengalami peningkatan curah hujan.
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia bersama BMKG meminta masyarakat berhati-hati mengunjungi destinasi wisata selama liburan, demikian dijelaskan di akun resmi Kementerian Pariwisata, kemenpar.ri.
Meski telah memasuki musim kemarau, cuaca ekstrem terjadi dikarenakan musim kemarau tahun ini belum merata, karena angin Monsun Australia relatif lemah.
Suhu muka laut yang lebih hangat dari normal selatan Indonesia, memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan deras. Kondisi atmosfer lembab dan angin timur yang tidak stabil memicu terjadinya hujan.
Kemenpar dan BMKG mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan destinasi wisata dengan kondisi cuaca.
Kemenpar membagikan tips berwisata aman, nyaman, dan menyenangkan selama cuaca ekstrem yang bertepatan libur sekolah. Diantaranya, pantau terus perubahan cuaca di destinasi tujuan, bawa perlengkapan jas hujan/pakaian hangat saat berlibur, hindari aktivitas di luar ruangan saat kondisi cuaca buruk, pastikan kondisi fisik sehat dan prima saat beraktivitas.