Kepala BNN Perintahkan Tembak di Tempat | Bali Tribune
Diposting : 18 May 2017 18:03
redaksi - Bali Tribune
narkoba
Petugas BNN Provinsi Bali tampak menunjukkan lokasi keempat tahanan narkoba melarikan diri.

BALI TRIBUNE - Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol. I Putu Gede Suastawa meminta kepada empat tahanan yang kabur dari dalam sel tahanan di Jalan Kamboja Denpasar Timur, menyerahkan diri dalam waktu 1 X 24 jam sejak  kemarin.  Jika tidak, petugas di lapangan sudah diperintahkan menembak di tempat.

Sementara dalam pencarian para tersangka, polisi berhasil menangkap salah satu di antara mereka, yakni Hery Agus Sugiono alias Gus Topi. Ia dibekuk di seputaran Pantai Jasri, Karangasem saat hendak menyeberang ke Lombok, kemarin.

“Saya berharap yang kabur segera menyerahkan diri ke BNN Provinsi Bali. Kita akan menerima mereka dengan baik, jika mereka menyerahkan diri dalam waktu 1 X 24 jam ini. Intinya, kita akan menangani mereka dengan baik kalau memang ada itikad baik dari mereka untuk menyerahkan diri. Tapi kalau memang tidak mengindahkan, kita akan ambil tindakan tegas. Salah satunya dengan cara tembak di tempat,” ujar Suastawa melalui Kepala Bidang Pemberantasan AKBP I Ketut Artha di Kantor BNN Provinsi Bali Rabu (17/5).

Terkait ditangkapnya kembali Gus Topi, ia mengatakan polisi sedang menginterogasinya di TKP, dan rencananya malam hari (kemarin malam,red) dibawa kembali ke BNN Bali. Sementara tiga tersangka lainnya yakni I Wayan Putu Semara Yasa, M Feri Ariadi dan I Wayan Murdana Alias Lengkong masih dalam perburuan petugas.

Ke Lombok

Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini, polisi berhasil melacak tempat persembunyian tahanan yang kabur tersebut dan dari pengejaran, anggota Polres Karangasem akhirnya berhasil membekuk satu buronan yakni Hery Agus Sugiono alias Gus Topi di seputaran Pantai Jasri. Sementara buronan lainnya termasuk I Wayan Agus Semara Yasa berhasil meloloskan diri dan diperkirakan mereka kabur ke Lombok.

Sampai saat ini keempat tahanan yang kabur itu sudah menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) dan tengah diburu aparat kepolisian. Termasuk di Karangasem, jajaran Polres Karangasem mengerahkan sejumlah anggotanya untuk menyelidiki keberadaan para buronan polisi tersebut dan menangkapnya.

Sejumlah anggota polisi juga sudah mendatangi rumah buronan I Wayan Agus Semara Yasa  di Desa Tegalinggah, termasuk memeriksa dan meminta keterangan pihak keluarga bersangkutan, namun kedua orangtua buronan itu yakni  I Ketut Temen (65) dan Ni Komang Sari (63) mengaku sampai sekarang belum mengetahui keberadaan anak mereka yang kabur tersebut.

Kedua orangtua buronan yang paling dicari polisi itu juga mengaku kaget jika anak mereka kabur dari tahanan. “Saya tidak tahu menahu masalah ini, dan saya berharap anak saya segera menyerahkan diri ke polisi,” ucap Ketut Temen didampingi istrinya Ni Komang Sari.

Pun demikian dengan Perbekel Tegalinggah, I Gede Sudarsa, yang mendampingi anggota Polsek Karangasem saat mendatangi kediaman orangtua buronan bersangkutan juga mengaku tidak mengetahui jika yang bersangkutan kabur dari tahanan dan menjadi DPO. Untuk itu pihaknya berharap agar Wayan Putu Semara Yasa segera menyerahkan diri.

Kapolres Karangasem, AKBP Sugeng Sudarso kepada wartawan membenarkan terkait penangkapan satu dari empat orang buronan yang kabur itu. Memang pihaknya sudah melakukan pemantauan sejak keempat tahanan itu dilaporkan kabur dari ruang tahanan BNNP Bali, termasuk mengerahkan anggotanya mengintai ke rumah orangtua salah satu buronan di Tegalinggah.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto menerangkan, terkait adanya tahanan yang kabur baik di Kantor Pengadilan Negeri Denpasar maupun di BNN, pihaknya sudah berkoordinasi untuk menangkap kembali. Hal ini, sambung dia, tersangka yang kabur dari PN merupakan tangkapan anggota Reskrim yang terlibat kasus pembobolan ATM. Tersangka, Yose W Salasar berkewarganegaraan Peru ini diciduk di Jakarta 1 Januari lalu. “Pihak PN sudah berkoordinasi dengan kita.Dan saat ini masih dalam pengejaran.Ya, karena kita yang menangkapnya, kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk menangkapnya lagi,” ujarnya.