Kepedulian Kepada Alam lewat Kelapa Bali | Bali Tribune
Diposting : 18 January 2019 00:18
Agung Samudra - Bali Tribune
SERAHKAN - Kepala SMPN 1 Bangli I Wayan Widiana Sandhi serahkan bibit kelapa kepada perwakilan Desa Penglipuran.
 
BALI TRIBUNE - Untuk menumbuhkembangkan kepedulian di kalangan siswa terhadap alam dan lingkungan, SMPN 1 Bangli (Esaba) memiliki program baru, yakni  Kepedulian  SMPN 1 Bangli Kepada Alam Bali “Kelapa Bali”. Untuk penjabaran program “Kelapa Bali” seluruh siswa diwajibkan  membawa bibit pohon kelapa yang nantinya akan disebar ke tiap-tiap desa. 
 
Hal tersebut diungkapkan Kepala Sekolah SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandi, Rabu (16/1). Menurut Widiana Sandi bibit yang nantinya dibawa oleh siswa harus hasil pengembangan sendiri siswa dan bukan hasil membeli bibuit di pasaran. “Siswa diberi waktu tiga bulan untuk mengembangkan bibit pohon kelapa,” ujarnya.
 
Untuk pendistribusian bibit yang telah terkumpul akan menggandeng instasi terkait dalam hal pihak kecamatan dan  desa. Mengacu jumlah siswa, maka dalam  satu kali perode saja akan terkumpul sebanyak 895 bibit pohon kelapa. “Untuk pendistribusian di bagi per kecamata dan baru didistribusikan ke desa,” kata Widiana Sandi seraya menambahakn program ini akan terus bergulir setiap tiga bulan.
 
Dipilihnya pohon kelapa karena menurunya jumlah pohon kelapa akibat terjadinya alih fungsi lahan. Selain itu permintaan buah kelapa untuk perlengkapan sarana upacara semakin tinggi. “Salah satu sisi karean alih fungsi lahan banyak pohon kelapa ditebang sementara permintaan terus meningkat, sehingga untuk mengatisipasi kriisis buah kelapa  salah satunya lewat penanaman bibit pohon kelapa,” jelas Kasek tiga kali periode ini.
 
Disamping itu untuk mengenalkan kepada siswa jenis-jenis kelapa yang sering digunakan untuk perlengkapan upacara. “Setidaknya ada 12 jenis pohon kelapa, bahkan kini ada yang sulit didapatkan  dengan program ini nantinya bisa mengembangkan jenis pohon kelapa yang langka,” sebutnya sembari mengatakan sebagai percontohan pada pergantian tahun 2018 dari pihak guru telah menyerahkan bibit kepala kepada desa wisata Penglipuran.