BALI TRIBUNE - Pasangan Suami istri I Wayan Samiarta-Ni Komang Sriasih, warga asal Banjar Yeh Kori, Desa Jungutan, Bebandem, akhirnya bisa bernafas lega. Utang tunggakan biaya rumah sakit saat Komang Sariasih di RSUD Buleleng yang selama ini cukup membuat pasangan suami istri ini stress karena tidak memiliki biaya, akhirnya bisa dilunasi setelah Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi yang mendengar kabar itu turun tangan berangkat ke Buleleng untuk menyelesaikan seluruh biaya administrasi pengobatan yang bersangkutan, Selasa (24/4).
“Kedatangan saya ke sini (ke Buleleng, red) untuk menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan masyarakat dan pemerintah Buleleng kepada kami. Sekaligus kami minta maaf karena baru kali ini bisa datang,” ucap Nengah Sumardi yang diterima Ketua DPRD Buleleng, I Gede Supriatna.
Selain bertemu koleganya di DPRD Buleleng, Sumardi juga bertemu manajemen RSUD Karangasem. Pertemuan yang difasilitasi Sekretariat DPRD Buleleng itu untuk menyelesaikan tunggakan biaya pengobatan Ni Komang Sriasih. Dimana sebelumnya saat mengungsi ke Buleleng ketika terjadi erupsi Gunung Agung pada tahun 2017 lalu, Koimang Sriasih tengah dalam keadaan hamil besar, hingga kemudian Sriasih melahirkan dengan operasi cesar di RSUD Buleleng. Namun sayangnya bayi yang dilahirkan itu tidak tertolong nyawanya, sementara pasutri yang merupakan keluarga miskin atau kurang mampu ini, tidak memiliki biaya sejumlah itu untuk membayar seluruh biaya operasi caesar, sehingga Pasutri itu memiliki tunggakan yang harus dilunasi sebesar Rp. 7.8 Juta dari total biaya perawatan sebesar Rp. 10.85 Juta. Biaya pengobatan dan perawatan itu tidak tercover dana bencana karena mereka sudah mengungsi sebelum ditetapkannya status tanggap darurat Gunung Agung. “Kami dulu ngungsi di Munduk,” ungkap Wayan Samiarta didampingi istrinya.
Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna juga antusias menyambut koleganya. Menurut dia, sudah menjadi kewajiban setiap kabupaten/kota di Bali untuk membantu Karangasem. “Sesama manusia memang wajib bantu membantu. Persoalan yang muncul bisa diselesaikan melalui komunikasi,” lugasnya. Usai bertemu Ketua DPRD Buleleng, Sumardi kemudian diterima Bupati Buleleng I Putu Agus Suradnyana dan Wabup Wayan Sutjidra. Dalam kesempatan itu Sumardi juga menyampakan ucapan yang sama.