balitribune.co.id | Mangupura - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta selaku Ketua Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Provinsi Bali, Selasa (12/4) menghadiri Karya Ngenteg Linggih, Wraspati Kalpa di Pura Panti Pasek Bendesa Hyang Selat Kerobokan. Karya ngenteg linggih yang di puput langsung oleh Ida Pandita Mpu Jaya Reka Merta Yoga, Ida Rsi Agung Adnyana Telabah Pemecutan dan Ida Pandita Mpu Siwa Putra Samyoga ini juga melaksanakan pawintenan pemangku dan metatah.
Ketua MGPSSR Provinsi Bali turut medana punia secara pribadi sebesar Rp 20 juta. Turut hadir DPRD Badung AA Ngurah Ketut Agus Nadhi Putra, Yajamana Karya Ida Bhawati Gede Ngurah Eka Susila, Perwakilan MGPSSR Badung dan undangan lainnya.
Seusai melaksanakan persembahyangan bersama, Bupati Giri Prasta dalam sambrama wacananya mengatakan, karya Ngenteg Linggih di Pura Panti Pasek Bendesa Hyang Selat yang jatuh pada Buda Wage Wuku Ukir ini merupakan bagian dari swadarma Semeton Pasek Bendesa Hyang Selat, Desa Kerobokan. Bupati berharap melalui karya ngenteg linggih ini Semeton Pasek agar selalu astiti bakti ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
“Saya dan Semeton Pasek lainnya, merupakan keluarga besar satu darah. Mari kita sebagai keluarga besar Pasek membangun persaudaraan yang kuat, bersatu membangun Bali yang seutuhnya dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada umumnya. Saya ingin keluarga besar Pasek juga menjadi tuan di tanahnya sendiri. Yang dulu ada hal tidak baik, kita tinggalkan, yang baik kita pertahankan, kita kuatkan dan kita lestarikan, yang sekarang kita lakukan dengan baik dan yang ke depan kita sempurnakan," tegasnya.
Pihaknya juga mengatakan merupakan sebuah kewajiban bagi dirinya untuk mengingatkan semeton Pasek agar selalu eling pada jati diri dalam melaksanakan Catur Swadarmaning Kepasekan dan Sesana Kepasekan. Pada kesempatan itu, Bupati Giri Prasta juga mengajak semeton Pasek untuk menunjukkan jati diri, dengan mengedepankan rasa bakti ring Ida Hyang Widhi Wasa, bakti ring kawitan, tindih ring bhisama dan guyub ring semeton.
Ke depannya Bupati Giri Prasta juga akan melihat secara langsung dadia-dadia yang perlu diperbaiki dan membuat big data dengan melakukan pendataan terhadap keberadaan dadia, sulinggih pasek dan semeton pasek di seluruh kecamatan yang ada di Bali.
“Saya menginginkan tidak ada lagi friksi dan faksi dalam urusan mahagotra. Saya siap selalu berdiri paling depan untuk semeton Pasek, jangan sampai terjadi diskriminasi dan jangan sampai terpecah belah. Saya mohon untuk semuanya kita bersatu. Karena kalau kita bersatu, setengah perjuangan kita berhasil. Apabila tidak bersatu setengah perjuangan kita gagal. Saya akan perjuangkan semua hak-hak semeton pasek ini,” ujarnya.
Karya Ngenteg Linggih Wraspati Kalpa Mapedudusan Pura Panti Pasek Bendesa Hyang Selat Kerobokan dimana puncak karya dilaksanakan hari ini. Sebelumnya tanggal 5 Maret dilakukan ngatur piuning dan bendu guru piduka serta 21 Maret dilaksanakan nunas pekuluh dan nunas tirta pengingsahan.