Klaster Prosesi Adat Papar Puluhan Warga Ubud | Bali Tribune
Diposting : 12 November 2020 17:46
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / Ilustrasi - ist

balitribune.co.id | GianyarPandemi Covid-19 belum berlalu, namun kewaspadaan masyarakat cenderung menurun. Bahkan kekhawatiran banyak pihak terhadap munculnya klaster baru seiring maraknya prosesi adat dan keagamaan pun terbukti. Di Banjar Tebongkang, Singakerta, Ubud, tercatat puluhan warga terpapar Covid-19 pasca kegiatan adat perkawinan dan penguburan di banjar setempat.

Dari informasi yang dihimpun Bali Tribune, hingga hari Kamis (12/11), tercatat sudah 28 orang dinyatakan positif terpapar Covid-19.  Kondisi ini membuat warga setempat resah karena penambahan ini terjadi dalam hitungan hampir bersamaan. Dari keterangan warga, terungkapnya kasus ini terjadi setelah adanya upacara Perkawinan adat dan juga penguburan jenasah yang melibatkan banyak warga. "Awalnya ada dua keluarga yang terpapar. Namun setelah upacara adat ini, terjadi penambahan kasus yang cukup meresahkan," ungkap salah seorang warga.

Sekda kabupaten Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya membenarkan terjadinya klaster baru di Banjar Tebongkang. Disebutkan, pihaknya sudah langsung melakukan investigasi surveilans pada hari Rabo (11/11) lalu. Dari temuan tim, ada dua klaster yaitu klaster pernikahan dan klaster penguburan jenasah. "Dugaan sementara, penyebarannya berasal dari dua keluarga berbeda, tapi masih dalam satu ikatan klan atau dadia," jelasnya.

lihat foto : Babinkantibmas Desa Singakerta sosialisasikan prokes ke warga Banjar Tebongkang, Singakerta, Ubud

Lanjutnya, penularan ini berawal dari klaster acara pernikahan akhir Oktober lalu di kediaman keluarga IKM. Pasca pernikahan itu,  IKM dan salah satu anaknya mengalami keluhan batuk dan demam. Hingga akhirnya dipastikan positif terpapar covid-19. "Bapak dan anak ini pun hingga kini masih menjalani karantina. Menyusul itu, Istri IKM yang seorang Nakes juga dinyatakan Positif dan saat ini menjalani isolasi di rumah,” terangnya.

Setelah upacara pernikahan itu, juga ada upacara penguburan jenasah pada tanggal 1 November di kediaman keluarga KY. Beberapa hari kemudian setelah acara penguburan, KY dan NMR (istri ) mengalami keluhan batuk dan demam. Hasilnya juga sama, mereka positif terpapar covid-19 dan menjalani perawatan di RSPTN Unud. Dari dua klaster ini kemudian dilakukan tracking dari dua sumber penularan diatas. Dari 32 orang dilakukan tes swab di RS Payangan ada tanggal (9/11), hasilnya sementara 8 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 1 orang dilakukan swab di RSUD Sanjiwani dengan hasil juga positif. Total kontak erat sementara yg sudah dinyatakan positif sebanyak 9 orang, saat ini mereka masih proses karantina. Tidak cukup sampai disitu, penambahan kasus positif kontak erat hingga Kamis ini sebanyak 14 orang, sehingga keseluruhan berjumlah 28 orang.

Atas nyembulnya dua Klaster ini, Sekda Wisnu meminta  seluruh masyarakat Gianyar agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti protokol kesehatan. Terpenting lagi berpedoman pada Pergub serta edaran MDA dan PHDI dalam melaksanakan kegiatan keagamaan. Dari Kasus ini, pihaknya sudah mengkarantina semua kasus positif secepatnya. Perluasan cakupan tracking yang memungkinkan terjadi penularan cepat.

"Tebongkang juga kami tutup dan batasi perluasan. Karena secara teori akan ada penularan cepat 1 berbanding 3, " pungkasnya.