Diposting : 25 July 2023 13:32
YUE - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali panggil instansi terkait diantaranya, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Bali, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Bappeda Provinsi Bali, Dinas Perhubungan Kota Denpasar dalam Rapat Koordinasi mengenai permasalahan kemacetan menuju Pelabuhan Sanur (Pantai Matahari Terbit), Denpasar yang berlangsung di Ruang Rapat Banmus Gedung DPRD Provinsi Bali, Selasa (25/7).
Rapat Koordinasi yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana disampaikan sejumlah masukan untuk mengatasi kemacetan menuju Pelabuhan Sanur. Pihaknya mendorong perencanaan dan pelaksanaan sebaik-baiknya, sejelas-jelasnya yang menjadi permasalahan kemacetan karena meningkatnya animo pengguna jasa Pelabuhan Sanur. “Sementara kondisi saat ini titiknya di Matahari Terbit yang berakibat jumlah orang dan parkir sembarangan (di pinggir jalan),” ucap politisi PDIP ini.
Ia membeberkan, ada dua potensi yang parkir di pinggir jalan membawa dampak kemacetan di jalan nasional tersebut. "Yaitu tamu yang punya kontrak dengan transport. Ada juga yang menangkap tamu lepas seperti supir online ikut parkir di sana yang membuat kemacetan. Dalam pandangan saya dikaitkan dengan online ini, kami mohon pada Kadis Perhubungan agar bisa si online ini mungkin bekerjasama dengan perusahaan transport milik desa di dalam pelabuhan ini yang selalu tersedia tempat parkir," katanya
Menurut Adhi Ardhana, dengan kerjasama itu semua wisatawan yang menggunakan transportasi online beralih ke transportasi yang ada di dalam pelabuhan. "Sehingga tidak lagi supir online ini berupaya mengambil kesempatan di sana, sehingga akan mengurangi orang-orang yang berharap mendapat tamu di jalur nasional tersebut. Itu bayangan saya yang kedua," ungkap Adhi Ardhana.
Ketiga kata dia tentu solusi jangka panjang terkait kendaraan umum ini sudah semestinya menjadi solusi yang klir. Minimal ada kantong parkir, sehingga kendaraan besar (bus) menuju ke kantong parkir. "Sehingga tidak harus parkir di jalan. Itu jangka panjang dan saat ini harus seperti itu. Ini mungkin bisa menjadi pemikiran yang bisa kita diskusikan saat ini. Solusi pendek berikutnya, saya punya pemikiran kenapa tidak sekarang saja disiapkan kantong parkir," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta, menjelaskan terdapat beberapa permasalahan kemacetan di kawasan Sanur tersebut. Saat ini rata-rata 8 ribu penumpang per hari yang menggunakan Pelabuhan Sanur. "Kemacetan disebabkan pertama kendaraan yang menuju Pelabuhan Sanur parkir pada badan jalan (Jalan Matahari Terbit dan Ruas Jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai),” bebernya.
Akses pergerakan keluar-masuk Pelabuhan Sanur melalui satu ruas jalan, termasuk adalah jarak gate tiket parkir dengan jalan akses Pelabuhan Sanur terlalu dekat. Pihaknya menawarkan sejumlah alternatif yakni akses keluar-masuk Pelabuhan Sanur dipisah. “Salah satunya alternatif dilakukan akses masuk melalui Jalan Hang Tuah (akses setelah Mak Beng menuju utara (eksisting pedestrian Pantai Sanur) hingga Pelabuhan Sanur, sedangkan akses keluar melalui Jalan Matahari Terbit,” imbuhnya.