
balitribune.co.id | Denpasar –Turut mendukung pelestarian budaya lokal, Astra Motor Bali mengambil bagian dalam tradisi Mesuryak yang digelar meriah di Desa Adat Bongan, Kecamatan Tabanan, Bali. Tradisi ini dilaksanakan setiap Rahina Saniscara Kliwon Kuningan atau Hari Raya Kuningan sebagai simbol cinta kasih dan penghormatan kepada leluhur.
Suasana penuh sukacita menyelimuti desa sejak pagi hari. Usai sembahyang di sanggah merajan, Pura Dalem, dan kori rumah masing-masing, warga berkumpul di halaman rumah. Mereka kemudian melemparkan uang ke udara, sebuah simbol kebahagiaan sekaligus punia bagi para leluhur yang diyakini sedang kembali ke Nirwana.
Pecahan uang yang dilempar pun bervariasi, mulai dari Rp2.000 hingga Rp100.000, yang kemudian menjadi rebutan anak-anak, pemuda-pemudi hingga orang tua. Tradisi ini tak hanya sarat makna spiritual, tetapi juga mempererat ikatan sosial antarwarga.
Gede Komang Suparman, Kelian Adat Banjar Bongan, menyebutkan bahwa sekitar 80 kepala keluarga berpartisipasi dalam tradisi ini. “Dulu kami menggunakan kepeng atau uang bolong, sekarang diganti uang kertas. Namun makna spiritualnya tetap sama, mengantarkan roh leluhur kembali ke sunia loka dengan suka cita,” ujarnya.
Astra Motor Bali mendukung penuh kegiatan ini sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap budaya lokal. Yohanes Kurniawan, Region Head Astra Motor Bali, mengungkapkan bahwa Mesuryak bukan hanya soal budaya, tetapi juga soal kebersamaan.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Sebagai bentuk dukungan, kami turut mensupport event ini. Seragam penuh warna yang dikenakan para pemuda menjadi simbol semangat program Honda untuk Bali. Ini adalah wujud semangat gotong royong dan rasa kekeluargaan kami di Honda,” tutup Kurniawan.
Dengan keterlibatan dalam kegiatan ini, Astra Motor Bali berharap dapat terus menjadi bagian dari masyarakat Bali dan turut menjaga warisan budaya yang penuh makna ini.