balitribune.co.id | Denpasar - Ketua Sekretariat Koalisi Bali Emisi Nol Bersih, Sofwan Hakim menyampaikan, target ambisius Bali untuk mewujudkan emisi nol bersih pada tahun 2045 memerlukan dukungan dan partisipasi
aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kota, memiliki peran sentral sebagai pengambil kebijakan, dalam merancang dan mengimplementasikan program-program lingkungan yang berkelanjutan.
“Keberhasilan upaya mencapai target Bali emisi nol bersih di tahun 2045 juga sangat bergantung pada keterlibatan aktif para pemangku kepentingan, mulai dari sektor swasta, akademisi, hingga masyarakat sipil. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, khususnya warga Denpasar, untuk
memahami secara mendalam mengenai ide-ide program lingkungan dan tata kota yang telah dan akan dicanangkan. Dengan demikian, masyarakat dapat memberikan masukan, partisipasi, dan
dukungan yang konstruktif guna mewujudkan visi Bali sebagai wilayah yang berkelanjutan," jelasnya dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.
Sofwan Hakim menyatakan, komitmen dalam upaya pencapaian target Bali Emisi Nol Bersih akan menjadi pemicu utama
dalam menerapkan kebijakan dan inisiatif berkelanjutan, yang mencakup pengurangan emisi dari sektor-sektor vital, seperti transportasi, implementasi energi terbarukan, dan pengelolaan
sampah. "Dengan demikian, Bali berupaya tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekosistem serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat," imbuhnya.
Ia menegaskan, masyarakat perlu terus mengawal komitmen dan pelaksanaan program dan komitmen Walikota dan Wakil Walikota Denpasar yang terpilih, khususnya untuk bidang lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, mulai dari sekarang sampai setidaknya lima tahun kedepan, dalam upaya mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan Denpasar yang lebih bersih dan sehat.