Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Kondisi Kejiwaan ODGD Mulai Membaik, Suardika Tak Mau Pulang, Keluarga Enggan Menerima

ODGJ
DIKELUARKAN - Penderita ODGJ Sang Made Suardika ketika dikeluarkan dari kerangkeng di rumahnya tempo hari.

BALI TRIBUNE - Setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Pusat (RSJP) Bali di Bangli, kondisi kejiwaan Sang Made Suardika (27) pasien dengan ganguan jiwa (ODGJ) yang sempat lima tahun dikerangkeng oleh pihak keluarganya, mulai normal. Pasien asal Dusun Galiran Desa, Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli, ini menunjukkan perkembangan yang baik.

Melihat perkembangan yang membaik, bersangkutan sejatinya sudah bisa menjalani atau melanjutkan perawatan di rumah. Hanya saja Sang Made Suardika tidak ingin pulang ke rumah, dan memilih bertahan di RSJ. Sang Made Suardika kini menempati ruang Abimayu.

Wadir Pelayanan RSJ Provinsi Bali Dewa Gde Basudewa mengungkapkan, setelah sebulan lebih menjalani perawatan di RSJP, kondisi Sang Made Suardika sudah normal dan tidak perlu penanganan gawat darurat. "Selama menjalani perawatan dia koperatif, komunikasi lancar," ungkapnya, Rabu (4/4).

Dari jejak rekam yang bersangkutan, sempat mendapat perawatan di RSJ pada 2008 satu kali, tahun 2009 satu kali, di tahun 2013 dua kali, dan itu terakhir yang bersangkutan mendapat pengobatan. Dari hasil komunikasi yang dilakukan, Sang Made Suardika tidak ingin pulang ke rumahnya, dan justru Suardika ingin bekerja bahkan ingin menikah layaknya pemuda seusianya.

Berkaca dari keinginan pasien untuk bekerja, maka pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan intansi terkait baik Dinas Kesehatan, Dinas Sosial. "Kami masih lakukan koordinasi, bagaimana penanganan ke depannya. Kami rencakan juga koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja," jelas Dewa Gde Basudewa. Selama menjalani perawatan, Sang Made Suardika tergolong aktif. Kemudian niatnya untuk bekerja besar, jadi keinginanya agar bisa diwadahi. "Justru kalau dibiarkan atau tidak diberikan kesempatan untuk berkreatifitas, gangguan itu bisa muncul kembali," sebutnya.

Basudewa mengaku serba salah. Pasalnya, rumah sakit tentu tidak bisa menampung yang bersangkutan, karena kondisi sudah layak dipulangkan, sementara di salah satu sisi pihak keluarga masih trauma dengan insiden terdahulu sehingga belum bisa menerima yang bersangkutan untuk kembali ke rumah. "Pihak keluarga belum bisa menerima kepulangan pasien, sedangkan pasien ini tidak mau dipulangkan. Kedua pihak mengalami trauma,” ungkapnya.

Sesuai SOP, sebelum pasien dipulangkan, lebih dulu pihak rumah sakit memberikan pembekalan atau pengarahan kepada pihak keluarga. Dalam pembekalan ditekankan apa yang harus diperbuat pihak keluarga bilamana pasien yang bersangkutan mulai menunjukkan gejala yang aneh. “Kalau pasien sudah mulai ngelantur dalam berbicara, atau yang lainnya harus cepat dibawa berobat,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sang Made Suardika sempat  dikurung hampir lima tahun di sebuah ruangan khusus yang dibuatkan oleh pihak keluarga. Negosiasi pembebesan Sang Made Suardika dari ruangan berukuran 3x4  meter untuk dirawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi (RSJP) Bali di Bangli berjalan alot. Awal pihak keluarga menolak, bila Sang Made Suardika dirawat di RSJ. Setelah ada jaminan keamanan, akhirnya pihak keluarga setuju mengeluarkan Sang Made Suardika dan langsung dibawa petugas RSJP Bali. Saat pembebasan tersebut hadir pihak RSJP Bali yang dipimpin Wadir Pelayanan I Dewa Gde Basudewa, Dinas Sosial Bangli I Nengah Sukarta, Camat Tembuku I Dewa Agung Putu Purnama, Polsek Tembuku AKP I Gede Sunjaya Wirya, pihak keluarga Sang Made Suardika, dan prajuru adat. 

Sang Made Suardika ketika itu terlihat seperti orang normal, saat diajak berkomunikasi nyambung. Kegiatan sehari hari anak kedua dari pasangan suami istri almarhum Sang Made Lama dan Sang Made Lami di dalam kerangkeng membuat porosan (daun sirih yang di isi kapur, untuk kelengkapan canang).  Sementara untuk makan, Sang Made Suardika diberikan makan oleh paman dan bibinya.

Pria yang sempat sekolah hingga bangku SMK ini mengatakan bila tidak ada yang memberikan makan, maka ia puasa. Kalau sudah tidak tahan, ia minum air keran. "Kalau air mati, benar-benar kelaparan, tapi saya tidak mau teriak-teriak untuk minta makan," ujarnya. 

wartawan
Agung Samudra
Category

Jaksa Agung se-Asean ikuti Cuktural Visit di Tampaksiring

balitribune.co.id | Gianyar - Serangkaian  Penandatanganan Asean Prosecutors/Attorneys General Meeting (APAGM), Jaksa Agung se-ASEAN  berkumpul di Bali. DIhadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya para Jaksa Agung ASEAN, Jaksa Agung Republik Indonesia Dr. St. Burhanuddin, S.H., M.H., Jaksa Agung Muda Intelijen Prof. Dr. Reda Manthovani, S.H., LL.M., Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Dr.

Baca Selengkapnya icon click

Walikota Jaya Negara: Kita Fokus Bersihkan Kota, Agar Masyarakat Nyaman Beraktivitas

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar bersama seluruh elemen masyarakat terus bergerak membersihkan sampah sisa banjir. Hal tersebut dilaksanakan guna memastikan wajah kota kembali bersih, dan aktivitas masyarakat tidak terganggu. Demikian disampaikan Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negar saat turun langsung membersihkan kawasan Banjar Pemeregan, Jalan Gunung Kawi, Denpasar, Rabu (17/9). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Koster Temui Sejumlah Menteri untuk Optimalisasi PWA dan Normalisasi Sungai Pascabanjir

balitribune.co.id | Denpasar - Pascabanjir yang melanda Bali pada 10 September 2025, Gubernur Bali, Wayan Koster bergerak cepat berkoordinasi ke pusat guna menangani sejumlah persoalan di Bali. Orang nomor satu di Bali ini menemui Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra di Jakarta pada 15 September 2025. 

Baca Selengkapnya icon click

Pariwisata Bali Didorong Mengadopsi Konsep Bangunan Hijau dan Cerdas

balitribune.co.id | Mangupura - Kepariwisataan Bali yang kian populer, membuat pemilik modal tertarik berinvestasi di sektor akomodasi wisata. Pelaku usaha di sektor perhotelan di Bali didorong mampu mengadopsi konsep bangunan gedung hijau dan bangunan gedung cerdas dalam setiap proyek pembangunannya. Hal ini untuk mendukung target Bali emisi nol pada 2045 dan pemerintah pusat pada 2060 melalui pengelolaan energi yang efisien dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Sering Banjir-Longsor, Pemkab Tabanan Akan Buat Jembatan di Lembah Sanggulan

balitribune.co.id | Tabanan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan akan membuat jembatan pada lokasi lima rumah yang terkena banjir dan longsor di Perumahan Lembah Sanggulan di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri.

Rencana ini merupakan solusi yang hendak direalisasikan Pemkab Tabanan mulai 2026 mendatang untuk mengantisipasi terulangnya banjir dan longsor di kawasan itu.

Baca Selengkapnya icon click

Ketua DPRD Tabanan Dorong Normalkan Aliran Tukad Yeh Dati Karena Sering Meluap

balitribune.co.id | Tabanan – Ketua DPRD Tabanan, I Nyoman Arnawa, meminta pemerintah daerah setempat menormalkan aliran sungai atau Tukad Yeh Dati di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, karena airnya sering meluap hingga menyebabkan banjir dan longsor.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.