Konferensi OWHC Dibuka | Bali Tribune
Diposting : 8 August 2016 13:31
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
walikota
TERIMA WAWALI GYINGJU - Walikota Rai Mantra menerima Wakil Walikota (Wawali) Gyeongju Korea Lee Sang-Wook bersama ICHCAP Huh Kwon, dan Sekretariat Regional OWHC Asian-Pasiffic, Ja-Hyun Jang pada Sabtu (6/8) menjelang pembukaan Konferensi Strategic Meeting Organitation World Heritage City (OWHC) Asia Pasifik di Kota Denpasar yang berlangsung selama empat hari dari tanggal 7-10 di Grand Bali Beach Sanur.

Denpasar, Bali Tribune

Menjelang pembukaan Konferensi Strategic Meeting Organitation World Heritage City (OWHC) Asia Pasifik di Kota Denpasar yang berlangsung selama empat hari, dari tanggal 7-10 Agustus nanti, beberapa delegasi jaringan kota pusaka dunia telah mulai berdatangan hadir di Kota Denpasar. Pembukaan secara resmi Stratgeic Meeting OWHC berlangsung di Grand Bali Beach Sanur pada Minggu (7/8) dihadiri langsung 41 Walikota jaringan kota pusaka se Asia Pasifik.

Sabtu (6/8) Wakil Walikota (Wawali) Gyeongju Korea Lee Sang-Wook bersama Direktur Jenderal International Information and Networking Centre for Intangible Cultural Heritage in the Asia-Pacific Region under the auspices of UNESCO (Dirjen ICHCAP) Huh Kwon, dan Sekretariat Regional OWHC Asian-Pasiffic, Ja-Hyun Jang berkunjung ke kantor Walikota dan diterima Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra.

Dalam pertemuan tersebut, Dirjen ICHCAP Huh Kwon, Wawali Gyeongju Korea Sang-Wook, Sekretariat Regional OWHC Asian-Pasiffic, Ja-Hyun Jang dan Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra sepakat untuk melakukan kerjasama membentuk jaringan pemuda pelestarian pusaka daerah. Hal ini tak terlepas melihat isu-isu yang berkembang saat ini dalam kemajuan teknologi informasi dengan peran pemuda memiliki langkah strategis dalam pelestarian tersebut.

Wawali Gyeongju Korea Sang-Wook didampingi Sekretariat Regional OWHC Asian-Pasiffic, Ja-Hyun Jang mengatakan terpilihnya Denpasar tak terlepas dari pertemuan OWHC di Thailand. “Kami berhara OWHC Asia Pasifik nantinya dapat berbagi pengalaman dan memberikan rekomendasi dibidang pendidikan, tatacara perencanaan kota serta tidak saja menggali permasalahan kota pusaka di Asia Pasifik, namun menunjukan kepada dunia tentang pelestarian budaya,” katanya.

Dirjen ICHCAP Huh Kwon mengatakan seluruh pemerintah daerah memilki kewajiban dalam pelestarian budaya dengan mensinergikan lewat penguatan generasi muda dalam pelestarian budaya.

“Stratgeic meeting menjadi penguatan pemerintah daerah dalam memberikan pemahaman kepada komunitas yakni terkait konservasi heritage mengharmonisasikan budaya ragawi dan non ragawai agar dapat harmonis. Kami berharap pertemuan di Kota Denpasar dapat menjalin kerjasama dan isu penguatan generasi muda dapat melakukan konservasi heritage dari segala jenjang mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi,” katanya.

Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan jaringan kepemudaan dalam pelestarian kota pusaka menjadi pembahasan global dengan kepemudaan yang dapat memberikan perubahan serta mampu menjawab tantangan perkembangan dunia kedepan. Kota Denpasar telah membentuk Pemuda Pelestari Budaya dari lima tahun yang lalu. Kelompok komunitas pemuda ini melakukan pembahasan perkembangan antara pemuda dengan kebudayaan.

“Kita menyadari kebudayaan tidak saja pada seni budaya, namum memperkenalkan budaya sejak usia dini lewat penguatan seperti Rare Bali Festival di Kota Denpasar dalam memberikan ruang pengenalan budaya sejak dini,” ujarnya.