Korban Pertama Positif Covid-19 Kabupaten Klungkung, Dikubur di Setra Gelgel | Bali Tribune
Diposting : 21 June 2020 20:48
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune / DIKUBUR – Beberapa petugas dengan APD lengkap melakukan penguburan warga Jro Agung yang dinyatakan positif Covid-19, Minggu (21/6/2020).

balitribune.co.id | SemarapuraSuasana berbeda saat pemakaman Putu AS (49), warga Jero Agung Klod, Desa Gelgel, Klungkung di Setra Bugbugan, Desa Adat Gelgel, Klungkung, Minggu (21/6/2020). Tampak beberapa petugas medis dengan APD lengkap, membantu proses pemakaman Putu AS.

Putu AS berjenis kelamin laki-laki merupakan korban pertama Covid-19 Kabupaten Klungkung yang meninggal dunia. Pasien ini meninggal karena komplikasi penyakit ginjal, harus dimakamkan dengan protokol Covid-19 secara ketat setelah sempat menjalani swab test dan menunjukkan hasil positif.

Ditemui usai penguburan, Ketua Satgas Covid-19 Desa Adat Gelgel Gede Eka Sumaya Putra menjelaskan, Putu AS merupakan warga Banjar Jro Agung Klod Desa  Gelgel yang tinggal di Denpasar. Sebelum meninggal, warga tersebut mengalami sakit kronis dan harus menjalani cuci darah rutin selama dua kali dalam seminggu.

Karena penyakit ginjalnya semakin parah, dia kemudian dirawat di RS Wangaya, Denpasar. Sebelum cuci darah, sempat dilakukan swab test terhadap warga tersebut. Namun hasil swab belum keluar, warga tersebut sudah meninggal dunia pada Kamis (18/6/2020). Setelah meninggal dunia, hasil tes warga tersebut keluar dan menunjukkan positif Covid-19.

"Pemakamannya dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 dibantu petugas langsung dari RSU Wangaya serta aparat Polsek Klungkung Made Susila, dari unsur Babinsa Tojan Putu Winaya dan dari Satgas Gotong royong Desa Gelgel Made Dwi Adnyana Putra. Semua memakai APD lengkap melakukan penguburan jenazah," ujar Gede Eka Sumaya Putra.

Lebih lanjut disebutkan, proses pemakaman warga tersebut dilakukan secara protokol Covid-19 sekitar pukul 11.30 Wita. Proses penguburan dilakukan tim gabungan yang terdiri dari anggota Polri, TNI, dan petugas Kesehatan serta Satgas Desa Gelgel dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Selain dihadiri keluarga, proses pemakaman juga dihadiri prajuru Adat Desa Gelgel. Situasi di rumah duka juga sepi dari warga karena sudah diimbau untuk minim pelayat.

Sementara itu dengan meninggalnya Putu AS karena terpapar Covid-19 ini sebanyak 7 anggota keluarga diisolasi mandiri. Ke-7 orang ini sebelumnya sempat kontak erat dengan almarhum Made AS. Nantinya ke-7 anggota keluarganya itu juga akan dilakukan rapid test.

"Kami masih akan lakukan tracking (penelusuran) siapa saja yang sempat kontak dengan almarhum. Sementara ada dua KK, sekitar 7 orang yang akan kami rapid test dan disarankan menjalani karantina mandiri," jelas Gede Eka Sumaya Putra.

Sementara itu Bendesa Adat Gelgel Putu Arimbawa membenarkan warga desa adat mereka meninggal karena hasil swab testnya menyatakan positif terpapar Covid-19.

“Pihak keluarga memang rencananya mau kremasi. Tapi pengelola tempat kremasi menolak karena sekarang harus melampirkan surat nonreaktif. Jadi kami kubur, namun tetap dengan protokol Covid-19," ungkap Putu Arimbawa.