Krama Adat Blungbang Inginkan Jalan Melingkar | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 24 January 2020 02:28
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ I Putu Rupadana.
balitribune.co.id | Bangli - Krama Adat Blungbang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, berharap dibuatkan jalan melingkar di seputaran Pura Dalem Penunggekan. Seperti diketahui, antara areal pura dipisahkan oleh jalan. Selain itu jarak antara panyengker pura dengan jalan raya hanya 60 cm serta untuk persiapan piodalan di pura yang diempon 450 kepala keluarga tersebut hampir lima puluh persen kegiatan berlangsung di jaba pura. Sementara untuk status jalan merupakan jalan Provinsi.
 
Kelian Adat Belumbang I Putu Rupadana saat dikonfirmasi membenarkan ada keinginan krama untuk bisa dibuatkan jalan melingkar. Sejatinya wacana tersebut sudah sejak lama muncul. Pada masa kepemimpinan Bupati I Nengah Arnawa sempat diwacanakan pembuatan jalan melingkar. Kala itu rencananya akses jalan yang dibuat dari utara pura menuju ke timur dan tembus di sebelah selatan Pura Penunggeka. Hanya saja, karena pertimbangan ada lahan milik orang dan harus melintasi kuburan, wacana tersebut belum terealisasi hingga saat ini. Selain itu kemungkinan pembuatan jalan melingkar belum menjadi prioritas pemerintah waktu itu akhirnya dan rencana tersebut hanya sekadar wacana. “Untuk wacana memang sudah dari sejak lama muncul, namun belum terujud. Kami berharap kepada pemerintahaan saat ini dapat dibuatkan jalan melingkar,” ungkapnya, Kamis (23/1).
 
Menurut Putu Rupadana, setiap dilangsungkan piodalan praktis arus lalin ditutup untuk kendaraan dari utara dialihkan menuju Lapangan Kapten Mudita. Selain itu, belakang ini jalur tersebut banyak dilalui kendaraan berukuran besar. Untuk jalan melingkar, kata Putu Rupadana, sudah ada lahan yang dapat dimanfaatkan, tepatnya di sebelah utara wantilan. Jika disetujui maka jalan melingkar tepat di belakang wantilan menuju ke selatan dan tembus di sebelah utara Pura Penatara Gana, Kelurahan Bebalang, Bangli.
 
Terkait keinginan krama ini, maka pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar bisa difasilitasi. “Kami berharap keinginan membuat jalan melingkar bisa diakomodir. Selain memang untuk tanah sudah tidak ada persoalan,” imbuh mantan kepala sekolah ini.