BALI TRIBUNE - Kapal perang Perusak, KRI Slamet Riyadi-352 sandar di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa, Denpasar, selama 4 hari sejak akhir pekan lalu. Kedatangan KRI yang dikomandani Kolonel Laut (P) Mulyadi ke Bali kali ini dalam rangka Operasi Kilat Badik 2017 BKO Guskamlatim serta bekal ulang BBM dan dukungan logistik lainnya.
Salah satu kapal perang milik TNI AL ini merupakan kapal markas Gugus Keamanan Laut wilayah Timur (Guskamlatim) dan dalam operasinya dipimpin langsung Komandan Guskamlatim Laksamana Muda TNI ING Sudihartawan.Kapal perang jenis ini merupakan kapal kedua dari kapal perang Perusak Kawal Berpeluru Kendali (PKBK) kelas Ahmad Yani.
KRI Slamet Riyadi merupakan kapal fregat bekas pakai AL Belanda (Hr Ms. Van Speijk (F802)) yang kemudian dibeli Indonesia. Kapal ini termasuk dalam fregat kelas leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli, yang dibangun tahun 1963 oleh Koninklijke Maatschappij de Schelde, Vlissingen, Belanda dan mulai bertugas pada AL Belanda sejak 1967.
Pada tahun 1987, dibebastugaskan dari AL Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI-AL pada tahun 1987.Termasuk diantaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal antipesawat (sea-to-air missile/SAM).Mistral menggantikan Sea Cat dan di Indonesia, kapal ini bertugas sebagai armada patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.
Hadir dalam penyambutan KRI Slamet Riyadi-352 di Pelabuhan Benoa saat itu, antara lain Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) GB Oka, Perwira Staf serta anggota Lanal Denpasar.